Eramuslim.com – Pemerhati kota yang juga Ketua Forum Warga Kota Jakarta (Fakta) Azas Tigor Nainggolan, mengatakan Gubernur DKI Ahok ingin membuat pandangan bahwa masyarakat miskin merupakan sumber permasalahan di Jakarta. “Ahok memang tidak suka orang miskin di Jakarta. Sekarang ada kondisi bagaimana membuat warga miskin menjadi stigma negatif kota. Jadi, orang miskin selalu dikatakan sumber masalah,” ujar Tigor di kantor Komisi Nasional Hak Asasi Manusia, Senin (24/8).
Diungkapkan Tigor, tidak ada keberpihakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terhadap masyarakat miskin dalam upaya relokasi guna mengembalikan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di sejumlah titik di Jakarta. Untuk itu, Tigor meminta kepada Pemprov DKI untuk membuat prosedur operasional standard (SOP) dalam melakukan relokasi terhadap warga miskin di Jakarta, agar adanya keterbukaan program relokasi oleh Pemprov DKI Jakarta.
“Dua tahun lalu, kami sudah meminta SOP mengenai relokasi warga dari penggusuran paksa. Karena, data kami mencatat ada sekita 14 ribu warga miskin di Jakarta digusur selama 2014,” kata Tigor seperti dimuat pribuminews.
Pandangan yang sama juga diungkapkan anggota Urban Poor Consortium (UPC), Gugun Muhammad. Ia menilai, “alergi”-nya Ahok kepada warga miskin terlihat dari maraknya pembangunan hotel di kawasan resapan air.
Menurut catatan UPC, selama periode 2013 hingga 2014, pertumbuhan hotel meningkat pesat dari 184 buah ke 437 buah hotel.
“Kalau Ahok ngomong soal resapan air, harusnya pemodal-pemodal itu ditahan juga dong, jangan hanya orang miskin digusur, tapi mal, apartemen, enggak digusur. Pluit Village itu dulu tampungan air itu. Itu digusur harusnya,” kata Gugun. Kita tahulah, siapa pemodal-pemodal yang dimaksud UPC yang sekarang banyak mendapat jatah proyek. Siapa lagi jika bukan kalangan Aseng?(rd)