eramuslim.com – Kritkus Faizal Assegaf menyebut para Ketua Umum Partai Politik dan pakar hukum saat ini bersekutu. Lakukan kejahatan dalam bernegara.
“Ketum Parpol dan pakar hukum pro Istana, bersekutu dalam kejahatan bernegara!” tegasnya dikutip fajar.co.id dari unggahannya di X, Senin (23/10/2023).
Ia menyentil dua anak Jokowi yang kini punya posisi bagus dalam politik bangsa saat ini. Ia melihat para politisi yang lebih tua memuji-muji keduanya.
“Drama memalukan. Di emparan Istana, kawanan politisi tua membongkok dihadapan dua bocah politisi karbitan politik dusta. Bergantian memuja, memoles dan menggendong Kaesang dan Gibran,” ujarnya.
Terlebih, kata dia para Ketum Parpol. Faizal melihatnya mereka sengaja menyanjung anak Jokowi agar mendapat restu daei kekuasaan.
“Para Ketum Parpol berbaris dan berebut lezatnya restu kekuasaan. Rakyat menyindir, betapa bodoh dan hinanya perilaku politik hipokrit. Terperangkap di gelapknya gorong-gorong demokrasi,” ucapnya.
Tidak hanya Ketum Parpol, tapi juga pakar hukum, mantan presiden, dan konglomerat disebutnya dipasung ketakutan. Terkesan menjadi hamba sahaya dihadapan keperkasaan Jokowi.
“Mereka kompak memuji Gibran, mengklaim dia politisi muda dan pantas jadi Cawapres. Sementara jutaan kaum muda cerdas dan berprestasi tersingkir secara culas. Karena mereka bukan anak presiden,” terangnya.
“Tak hanya itu, MK dituding jadi Makamah Keluarga, diperkosa adik ipar presiden, bebas otak-atik pasal demi hajat ponakan. Tampak negara berubah jadi kebun binatang: Yang kuat yang berkuasa,” sambungnya.
Di sisi lain, ia mengatakan Ketua Umum PDIP Megawati saat ini. Hanya bisa melihat manuver kedua anak Jokowi, Gibran Rakabuming dan Kaesang Pangarep.
“Beberapa politisi PDIP berusaha tampil menghibur hati Bu Mega. Pura-pura tenang menghadapi pesta pora politik Jokowi dan Prabowo. Sementara Kaesang dan Gibran tertawa puas,” jelasnya.
“Seolah menegaskan bapak, paman, ibu, mantu dan kedua putera presiden adalah majikan. Semua aturan, moral dan etika ditabrak. Begitulah arogansi politik nepotisme jelang Pilpres 2024,” tambahnya.
(Sumbe: Fajar)