Faizal Assegaf ke Megawati dan Jokowi: Rakyat Makin Cerdas, Ogah Terjebak Politik Tipu-tipu!

eramuslim.com – Konstalasi politik Pemilihan Presiden (Pilpres) masih dinamis. Hingga kini belum ada bakal Calon Presien (Capres) yang mengumumkan Calon Wakil Presiden (Cawapres)-nya.

Meski begitu, ada tiga poros koalisi besar. Anies Baswedan yang diusung NasDem, Demokrat dan PKS. Sementara Ganjar Pranowo diusung PDIP, PPP dan Hanura.

Lalu Prabowo Subianto diusung partai terbanyak. Diantaranya Gerindra, PAN, Golkar, PKB dan PBB.

Krtitkus Faizal Assegaf mengatakan, konstalasi Pilpres ini masih cair. Putra Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming berpotensi maju sebagai Cawapres.

Prediksi Faizal, Gibran bisa saja merapat ke kubu Prabowo. Meski pastinya akan membuat Ketua Umum PDIP Megawati marah. Mengingat Gibran dan Jokowi kader PDIP.

“Misalnya Prabowo mengambil Gibran, ini kan membuat Ibu Megawati dan PDIP marah,” kata Faizal dikutip fajar.co.id dari Instagram RMOL.id, Rabu (30/8/2023).

Pengusung Gibran, kata Faizal bisa dari dua partai. PAN dan PKB.

Apalagi kata dia, PKB yang diketuai Muhaimin Iskandar sudah dapat DP. Faizal tak menjelaskan DP yang dimaksud.

“Bisa PAN, bisa PKB. PKB ini kan saya dengar, PKB ini kan sudah dapat setoran semacam DP. Dikalangan aktivis ngomong begitu. Muhaimin sudah terima DP. Diduga,” jelasnya.

Di sisi lain, Faisal juga menyebut, demi muluskan deal politik Prabowo – Gibran, otak-atik pasal kembali menyeret Mahkamah Konstitusi. Tak hanya itu, tersirat PDIP mengancam balik, nasib Prabowo maju Capres di ujung tanduk.

“Perseteruan seputar batas usia minimal 35 tahun dan maksimal 70 tahun Capres – Cawapres, jadi bola panas di lingkaran Istana. Terlihat Jokowi dan Megawati saling beradu kuat,” ungkap Faizal di Twitter.

Lagi-lagi, kata dia, posisi Ketua MK yang dikuasai adik ipar presiden, kembali jadi sorotan. Dugaan operasi senyap untuk memutuskan batas usia minimal 35 tahun, agar Gibran maju Cawapres.

Di waktu yang bersamaan, muncul gugatan batas maksimal 70 tahun usia Capres. Tujuannya terbaca, melucuti peluang Prabowo nyapres. Drama politik paling norak dan memalukan.

“Wajar bila rakyat makin muak. Dansa-dansi politik Jokowi, Prabowo, Megawati dan Gibran, jauh lebih jorok dari bau busuk sampah di selokan. Negara dan demokrasi jadi lapak berebut kuasa,” cetusnya.

Sementara di luar sana, jutaan rakyat fokus dan terus menggalang konsilidasi dengan Anies Baswedan. Makin solid dan masif menyuarakan perubahan. Ihwal itu membuat panik Istana dan PDIP.

“Rakyat tidak peduli, siapapun figur yang diusung komplotan Parpol yang dikendali Jokowi maupun Mega. Tidak penting! Silakan kalian saling baku hantam dan mabok kekuasaan. Rakyat makin cerdas, ogah terjebak politik tipu-tipu!” pungkasnya.

Dilain pihak, Ketua DPP PDIP Puan Maharani sebelumnya juga mempertimbangkan Gibran jadi Cawapres Ganjar.

Meski begitu, jika Gibran ingin dipasangkan dengan salah satu calon, gugatan ke MK mengubah batas umur Cawapres mesti diterima. Dari sebelumnya 40 tahun menjadi 35 tahun.

 

(Sumber: Fajar)

Beri Komentar