Eramuslim.com – Langkah Kimia Farma memberi layanan vaksin individu atau mandiri bagi masyarakat mendapat kritikan tajam. Salah satunya dari ekonom senior, Faisal Basri.
Kritik disampaikan Faisal Basri lantaran pasokan vaksin di tanah air masih terbatas. Belum ada jaminan semua rakyat bisa divaksin dengan stok yang ada saat ini.
“Pasokan vaksin masih terbatas. Praktik jualan vaksin adalah tindakan biadab,” tegasnya lewat akun Twitter pribadi, Minggu (11/7).
Menurutnya, pemerintah yang sudah menjanjikan akan memberi pelayanan vaksin gratis untuk rakyat harus bertindak tegas. Terlebih, penyedia vaksin mandiri merupakan lingkaran mereka.
“Pemerintah harus melarangnya, apalagi yang jualan BUMN,” tegasnya.
Layanan vaksin mandiri akan dibuka mulai Senin (12/7). Sebanyak delapan klinik Kimia Farma menyediakan layanan vaksinasi individu di enam kota, Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Solo, dan Gianyar.
Tarifnya, ditetapkan sebesar Rp 321.660 per dosis. Artinya, setiap masyarakat yang ingin melakukan vaksin individu harus mengeluarkan biaya sebesar Rp 879.140 untuk menyelesaikan tahapan vaksinasinya.
Biaya tersebut terdiri dari harga vaksin Rp 643.320 untuk dua dosis dan tarif vaksinasi Rp 235.820 untuk dua kali penyuntikan. [Gelora]