Eramuslim.com – Pengamat ekonomi Faisal Basri menyoroti langkah pemerintah merestui Rektor Universitas Indonesia (UI) Ari Kuncoro rangkap jabatan.
Melalui akun Twitter pribadinya, Faisal Basri menyampaikan bahwa keputusan itu akan berdampak pada kepercayaan rakyat kepada Presiden Jokowi.
“Kalau begini terus, rakyat makin tidak percaya kepada presiden,” tulisnya, Rabu (21/7/2021), sebagaimana dikutip PojokSatu.id.
Faisal Basri pun tak percaya jika Jokowi tak mengetahui isi PP yang mengubah Statuta Universitas Indonesia (UI).
“Dalam kasus Rektor UI, apakah mungkin presiden tidak membaca apa yang ia tanda tangani?” heran dia.
Akan tetapi, ia menilai tanggung jawab itu tetap ada di pundak Jokowi.
“Membaca atau tidak, tanggung jawab tetap di pundak yang menandatangani,” tandasnya.
Sangat Memalukan
Sementara, politikus Partai Gerindra Fadli Zon ikut angkat bicara menanggapi perubahan Statuta UI yang diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 75 Tahun 2021.
Dalam aturan tersebut, dinyatakan bahwa Rektor UI Ari Kuncoro diperbolehkan merangkap jabatan sebagai komisaris di BUMN.
Fadli Zon menilai, bahwa peraturan yang diteken langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu sangat memalukan.
“Sangat memalukan. Statuta UI diubah untuk melegitimasi menjadi komisaris BUMN,” tulis Fadli diakun Twitternya pribadinya @fadlizon dikutip PojokSatu.id, Rabu (21/7/2021).
Menurut anggota Komisi I DPR RI itu, perubahan aturan tersebut mencoreng kepercayaan publik terhadap Perguruan Tinggi (PT).
“Kepercayaan masyarakat rontok baik pada dunia akademik maupun kekuasaan,” lanjutnya.
Anak buah Prabowo Subianto itu berharap Presiden Joko Widodo membaca ulang surat Statuta UI yang ditandatanganinya itu.
“Saya masih berharap, pak @Jokowi tak sempat baca apa yang ditanganinya,” tutur Fadli. [Pojoksatu]