Fahri: Pembantaian Banyuwangi 98 dan Fenomena Munculnya Orang Gila Serta Gelandangan

Anehnya… dua kejadian di tempat berbeda, tapi pelakunya sama-sama oleh “orang gila”.

KH Umar Basri Ternyata Dianiaya Orang Gila, Polisi: Pelaku Stres Berat.

https://kriminologi.id/hard-news/umum/kh-umar-basri-ternyata-dianiaya-orang-gila-polisi-pelaku-stres-berat

Sedangkan Kapolda Jabar menyebut pelaku penganiaya Ustaz Prawoto adalah pasien RS Jiwa.

http://www.republika.co.id/berita/nasional/hukum/18/02/01/p3h6w8354-kapolda-jabar-penganiaya-ustaz-prawoto-pasien-rs-jiwa

FENOMENA orang gila yang menyerang ulama dan ustadz di Jabar ini mengingatkan pada fenomena serupa Pembantaian Banyuwangi tahun 1998.

Dikutip dari wikipedia, Pembantaian Banyuwangi 1998 adalah peristiwa pembantaian terhadap orang yang diduga melakukan praktik ilmu hitam (santet atau tenung) yang terjadi di Banyuwangi, Jawa Timur pada kurun waktu Februari hingga September 1998.

Dalam kejadian ini, setelah dilakukan pendataan korban. Ternyata banyak di antara para korban bukan merupakan dukun santet. Di antarapara korban terdapat guru mengaji, dukun suwuk (penyembuh) dan tokoh-tokoh masyarakat seperti ketua RT atau RW.

Munculnya gelandangan dan orang gila. Pada masa pembantaian Banyuwangi ini muncul sekelompok gelandangan dan orang gila di penjuru kabupaten Banyuwangi. Baik di desa maupun di kota. Para orang gila ini menunjukkan hal yang janggal seperti mampu menjawab dengan baik pertanyaan penanya, namun ketika ditanya mengenai asal usulnya, mereka akan bertingkah seperti orang gila.

Hal ini menimbulkan spekulasi bahwa orang-orang gila ini terlibat dalam peristiwa pembantaian. Dugaan tersebut semakin diperkuat dengan menghilangnya orang-orang gila tersebut tanpa upaya apapun dari pihak berwenang saat pembantaian mulai mereda.

Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah ikut berkomentar dalam akun Twitter miliknya.

“Siapa yg melepas orang gila itu? Orang gila tidak muncul seketika lalu membunuh,” tulis Fahri.

Mantan Politisi PKS ini meminta Polri untuk segera menggelar konferensi pers karena keresahan mulai muncul di kalangan masyarakat. (Gr/Ram)