Eramuslim.com – Di tahun-tahun mendatang, perayaan takbiran di malam Idul Fitri sebaiknya dijadikan agenda resmi daerah sehingga pelaksanaannya tidak hanya lebih bermakna, tetapi juga tertib dan aman.
Demikian disampaikan anggota DPD RI dari DKI Jakarta, Fahira Idris, dalam keterangan persnya hari ini. Menurut Fahira, alasan utama beberapa kepala daerah dan pihak kepolisian mengimbau warga tidak melakukan takbir keliling adalah alasan keamanan, terutama potensi bentrokan atau tawuran.
“Padahal, kalau dijadikan event resmi daerah, terutama daerah yang mayoritas muslim, kekhawatiran-kekhawatiran seperti ini bisa diminimalisir,” ujar Fahira.
Dengan menjadi event resmi daerah, takbir keliling akan termanajemen baik, dikelola Pemda dengan melibatkan organisasi masyarakat, pengurus masjid, dan pihak kepolisian.
“Jika ada yang menggelar takbir keliling di luar event ini, ditindak tegas karena tidak resmi. Takbir keliling ini kan kegiatan positif, pemerintah daerah fasilitasi warganya,” ucap Fahira.
Bagi dia, jika pawai-pawai seni budaya bisa dimanajemen dengan baik oleh banyak pemerintah daerah bahkan hingga mengalokasikan anggaran daerah, maka pawai keagamaan yang banyak mengandung nilai-nilai positif seperti takbir keliling ini bisa diperlakukan sama.
“Ini kan hanya soal niat dan kemampuan manajerial. Kepala daerah yang berniat menyalurkan antusiasme warganya melaksanakan takbir keliling akan mengerahkan semua sumber dayanya agar perayaan ini bisa berlangsung khidmat, bermakna, tertib dan aman,” ujar Wakil Ketua Komite III DPD ini.(ts/rmol)