Eramuslim.com – Ahok sering melontarkan kontroversi. Kali ini, Ahok, begitu Basuki disapa, mewacanakan legalisasi prostitusi.
“Ahok tahu (wacana itu) akan ditolak mayoritas warga Jakarta. Tapi sengaja dilemparkan ke publik agar kita gaduh dan lupa mengawasi kinerja pemprov DKI yang dipimpinnya,” ujar senator asal DKI Jakarta, Fahira Idris di Jakarta(28/04).
Fahira mengatakan, saat ini banyak isu-isu baik kinerja maupun kebijakan termasuk janji-janji Ahok yang belum terealisasi sehingga tidak boleh lepas dari perhatian publik.
“Kalau ada setiap persoalan seperti miras dan prostitusi, solusi Ahok legalisasi itu artinya dia pemimpin yang malas mikir. Ide-ide ngawurnya tetap kita tolak, tetapi warga tetap terus kritisi kinerja dan kebijakannya dan terus tuntut janji-janji Ahok,” tukas Fahira. Fahira meminta warga DKI juga terus fokus mengkritisi kinerja Ahok terutama bidang kesejahteraan dan kebijakan pembangunan. Saat ini jumlah warga miskin di Jakarta semakin bertambah dari 371.000 jiwa pada 2013 menjadi 412.000 jiwa pada 2014.
Kebijakan Ahok, lanjut Fahira, memberi izin reklamasi pantai pantai utara, Pluit, Jakarta kepada Podomoro Group juga tidak boleh lepas dari perhatian publik. Selain dinilai melanggar UU No 1/2014 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir Pantai, dan Peraturan Pemerintah (PP) No 122/2012 tentang Reklamasi Pantai, kebijakan ini ke depan akan punya dampak langsung terhadap kehidupan warga DKI Jakarta.
Banyak anggapan, Ahok dan Jokowi saat ini tengah memainkan posisi “The Bad Cop & Good Cop”, agar rakyat terlena dengan segala kontroversi dan melupakan janji-janji mereka ketika kampanye.(rz)