Eramuslim.com – Wakil Ketua DPR Fadli Zon pekan lalu menerima para ulama di kantornya soal rencana Aksi Bela Islam II pada 4 November 2016 terkait dugaan penistaan agama yang dilakukan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Fadli kemudian meneruskan isi pertemuan itu ke Presiden Joko Widodo lewat surat.
“Saya meneruskan permintaan dan aspirasi mereka yang datang ke DPR,” kata Fadli kepada wartawan, Selasa (1/11/2016).
Pada Jumat (28/10) lalu, ada 35 ormas Islam yang menemui Fadli, di antaranya Ketua FPI Habib Rizieq Shihab, K. H Bachtiar Nasir, Ustad Malidu Rahmat, Prof. Jawahir Tontowi. Saat itu, Juru Bicara Front Pembela Islam (FPI) Munarman menyampaikan keresahannya sejak ada pernyataan Ahok yang menyinggung surat Al-Maidah 51.
Salah satu Kordinator aksi Bela Islam, Bachtiar Nasir dalam pertemuan di Gedung DPR secara langsung mengundang para pimpinan DPR untuk turun ke jalan dalam aksi Bela Islam II. Undangan ini merupakan bagian dari rencana penggalangan semua elemen untuk mendorong pemerintah dan kepolisian mengusut kasus ini.
“Kami mengundang pimpinan DPR untuk hadir usai salat Jumat bersama-sama di depan istana negara,” ungkap dia.
Permintaan ini langsung disanggupi oleh Fadli Zon. Begitu pula oleh Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah yang hadir dalam pertemuan.
“Insya Allah kami siap. Kalau bersama rakyat bersama umat, Insya Allah kami siap. Ini juga dilindungi undang-undang,” kata Fadli.
“Insya Allah (hadir),” kata Fahri di tempat yang sama.
Setelah pertemuan, Fadli langsung mengirim surat atas nama DPR ke Presiden Joko Widodo. Lewat surat tersebut, Waketum Gerindra ini memaparkan hasil audiensi soal rencana demo 4 November.
Berikut isi surat dari Fadli Zon ke Jokowi:
Yth. PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA JAKARTA
Dengan hormat kami bertahukan, bahwa DPR RI telah menerima audiensi para Kiai se-Jawa pada tanggal 28 Oktober 2016. Pada audiensi tersebut, para Kiai, Habaib, dan Tokoh-Tokoh Umat Islam dari berbagai organisasi massa (ormas) menyampaikan rencana Aksi Bela Islam pada tanggal 4 November 2016. Aksi akan dihadiri oleh Umat Islam dari berbagai kota di Indonesia dengan rute dari Masjid Istiqlal menuju Istana Negara. Aksi ini dimaksudkan sebagai bentuk keprihatinan terhadap tindak penistaan terhadap Al-Quran dan tak berkaitan dengan masalah SARA atau pikada.
Pada aksi tanggal 4 November 2016, para Kiai Habaib, dan Tokoh-Tokoh Umat Islam tersebut meminta agar para peserta aksi damai ini mendapatkan perlindungan dan pengawalan dari aparat Kepolisian yang bertugas. Mereka menyampaikan keinginan untuk bertemu langsung Saudara Presiden RI terkait aspirasi proses hukum dugaan penistaan agama yang dilakukan oleh Saudara Basuki Tjahaja Purnama. Mereka juga meminta Saudara Presiden RI untuk tidak melakukan intervensi melindungi Saudara Basuki Tjahaja Purnama dalam proses hukum, mengingat persamaan setiap warga negara di depan hukum (Pasal 27 UUD 1945)
Atas perhatian dan kerjasama Saudara, kami ucapkan terima kasih
WAKIL KETUA
(ditandatangani)
FADLI ZON
(dz/dtk)