Fadli Zon: Perdamaian di Palestina Mustahil, PBB Harus Direformasi

eramuslim.com – 12 orang Palestina tewas dan terluka lebih dari 100 akibat tindakan kekerasan yang dilakukan oleh pasukan Israel di Jenin sejak Senin (3/7/2023). Israel sekarang mulai meluncurkan roket-roketnya ke Jalur Gaza.

Israel mengklaim serangan ke Gaza sebagai balasan. Menanggapi situasi ini, Ketua BKSAP DPR Fadli Zon menyatakan bahwa serangan Israel ke Jenin semakin menguatkan bahwa tidak ada masa depan perdamaian di rezim Israel saat ini.

Mereka sudah terbiasa menyerang warga sipil Palestina termasuk yang tidak berdaya seperti di kamp-kamp pengungsian.

Lebih kejam lagi, lanjut Fadli, Israel menyerang rumah sakit. Dilihat dari segala sudut, tindakan kejam Israel ini tidak bisa dibenarkan dan tidak boleh dibiarkan.

“Kita tidak lagi sedang bertanya ihwal pelanggaran Israel atas hukum internasional dan kemanusiaan. Tapi kita harus bertanya solidaritas kemanusian komunitas global,” ucap Fadli Zon dalam keterangan tertulis, Rabu (5/7/2023).

Fadli Zon juga mendesak DK PBB agar bertindak atas kekerasan Israel yang terus berulang. Tapi kenyataannya, hingga kini tak ada respon apapun.

Menurutnya, PBB seperti tak berfungsi dalam kasus Palestina. Israel harus dikutuk. Tapi PBB juga harus dikoreksi dan direformasi. PBB harus lekas mengambil langkah konkret.

“Jika tidak, kekerasan akan terus memanas termasuk adanya aksi-aksi balasan dari Jalur Gaza. Perdamaian di sana sepertinya masih sangat sulit diwujudkan bahkan mungkin mustahil,” ujar Politisi Partai Gerindra ini.

Wakil Presiden Liga Parlemen Dunia untuk Al-Quds (the League of Parliamentarians for Al Quds) ini turut menegaskan komitmen DPR untuk terus melakukan langkah-langkah nyata dalam mendukung perjuangan bangsa Palestina.

“Pada pertengahan Juli ini kita akan menghadiri pertemuan Parlemen Negara-negara OKI di Pantai Gading. BKSAP DPR RI akan mengusulkan langkah-langkah konkret parlemen OKI untuk menghentikan kekerasan Israel. Kita juga akan mendesak negara-negara OKI bertindak tegas terhadap Israel, termasuk menolak segala upaya normalisasi dengan Israel. Kami juga diundang ke Ramallah akhir Juli ini untuk menghadiri konferensi terkait Nakba. Intinya DPR selalu bersuara tegas mendukung kemerdekaan Palestina di berbagai forum parlemen internasional dan mengutuk kebiadaban Israel,” tutup Anggota Komisi I DPR RI ini.

 

(Sumber: Fajar)

Beri Komentar