F-PPP: Sekularisme-Liberalisme Ciderai Harmoni Sosial

Ketua F-PPP Endin AJ. Soefhira menyatakan, saat ini ada titik balik bahwa masyarakat sudah anti terhadap gerakan sekulerisme dan liberalisme ajaran agama. Gerakan itu dirasakan cukup mengganggu dan menciderai harmoni sosial.

Kecenderungan ini, katanya, akan membawa dampak baik bagi partai politik (parpol) Islam. “Saya justru optimis, pemilu yang akan datang menjadi arus balik bagi partai Islam. Masyarakat justru akan rindu terhadap partai Islam. Artinya, partai Islam bakal bangkit kembali,” papar Endin kepada wartawan, di Gedung DPR/MPR, Senayan, Jakarta.

Menurut Endin, para ulama, intelektual dan umat Islam tidak rela begitu saja, jika media perjuangan politiknya melemah. Oleh karena itu, mereka akan berusaha sekuat tenaga untuk mempertahankan bahkan memperkuat partai Islam.

Terkait dengan hal itu, Partai Persatuan Pembangunan tidak gentar terhadap hasil survai LSI (Lembaga Survai Indonesia) yang menyebut suara partai Islam pada Pemilu 2009 diprediksi mengalami penurunan.

“Kami tidak risau dengan hasil LSI, bahwa dukungan partai Islam pada pemilu 2009 melemah. Justru yang perlu dicermati adalah, hasil riset beberapa sosiolog terkemuka bahwa kecenderungan sosial sekarang justru bergeser menjadi masyarakat agamis,” tegas kandidat ketua umum partai berlambang Ka’bah itu.

PPP sendiri, tambahnya, merupakan partai yang mendapat suplai kader dan dukungan dari empat ormas Islam terbesar, plus unsur lain seperti pensiunan PNS, TNI/Polri. “Hanya saja, PPP harus memiliki strategi baru dengan membesarkan tokoh muda, untuk merebut simpati para pemula, serta di mediasi tokoh senior untuk memprkokoh dukungan idiologis,” kata mantan ketua umum PB PMII ini.

Hal serupa disampaikan sekretaris FPPP Lukman Hakiem. Ia menyatakan, partai Islam tidak akan habis pada pemilu 2009 kendati pada pemilu sebelumnya ada penurunan. “Saya tetap menilai pada pemilu 2009 nanti partai-partai Islam akan tetap menjadi pilihan tersendiri, karena mempunyai basis dan dukungan tersendiri,” ujarnya.

Menurutnya, PPP mempunyai basis yang kuat, terutama masa tradisional di pedesaan. “Ya mungkin diperkotaan tidak begitu kuat, tetapi dipedesaan dimasyarakat tradisional sangat kuat mendukung PPP,” imbuh dia. (dina)