eramuslim.com – Sejumlah negara di Eropa melarang warganya demonstrasi bela Palestina. Hal itu ditanggapi Anggota Majelis Syura PKS, Tifatul Semburing.
Ia mengatakan negara Eropa selalu menerapkan standar ganda. Pasalny, negara baguan barat itu kerap mendengungkan kebebasan berbicara.
“Barat selalu standard ganda. Ngomong freedom of speech,” kata Tifatul Sembiring dikutip dari unggahannya di X, Minggu (31/12/2023).
Di sisi lain, jika ada aksi bela Palestina, negara-negara itu melarang warganya. Padahal itu merupakan aksi merespon kejahataan kemanusiaan.
“Begitu ada yang bersuara tentang kekejaman dan kebiadaban Israel. Kejahatan kemanusiaan atas rakyat Palestina, malah dibungkam,” pungkasnya.
Diketahui, beberapa negara Eropa yang melarang aksi bela Palestina salah satunya Prancis. Negara yang dikenal dengan slogan kesetaran, kebebasan, dan persaudaraan itu punya alasan dibalik keputusannya.
Dikutip dari Associated Press, Presiden Prancis, Emmanuel Macron khawatir perang di Timur Tengah menjadi konflik dalam negeri.
Selain itu, Inggris juga melarang warganya berdemonstrasi bela Palestina. Sama dengan Prancis, pemerintah Inggris menilai demo-demo yang marak terjadi di Inggris bisa mencuatkan sentimen anti-semit.
Begitu pula dengan Jerman. Saat warganya melakukan aksi bela Palestina, pemerintah mengecam.
(sumber: Fajar)