Erick Thohir dan Basuki Kena Sentil, Ahli yang Memeriksa Ternyata Tak Paham Soal Rumput JIS

eramuslim.com – Mantan Sekretaris BUMN Muhammad Said Didu memberikan tanggapan terhadap pernyataan Ahli Agronomi Rumput Qamal Mutaqin yang memeriksa rumput di lapangan Jakarta International Stadium (JIS).

Qamal menyatakan bahwa ia tidak memahami sistem penanaman rumput di lapangan JIS karena berbeda dengan yang dilakukannya di Gelora Bung Karno (GBK).

Dikarenakan kurang pemahaman terhadap sistem tersebut, tentu saja pihak Qamal tidak dapat melakukan evaluasi.

“Kami nggak mengerti. Kalau kami tidak mengerti kan tidak bisa,” ujar Qamal di acara diskui Indonesia Lawyers Club.

Menanggapi hal tersebut, Said Didu langsung menyenggol Ketua Umum PSSI Erick Thohir dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono yang sebelumnya memeriksa JIS.

Dia menyayangkan dua menteri Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu percaya terhadap ahli rumput yang bahkan tidak memahami sistem pemasangan rumput lapangan yang diperiksanya.

“Pak Menteri Erick Thohir dan Pak Menteri PUPR Pak Basuki yang terhormat, kok Bapak percaya sama ahli rumput yang tidak paham seperti ini ?” ujar Said Didu, dikutip Suara Liberte dari akun Twitter @msaid_didu pada Jumat (7/7/2023).

Dengan fakta tersebut, justru tampak Erick Thohir tengah mempolitisasi JIS untuk menjelekkan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

“Dengan fakta ini, mohon Bapak jangan lagi ngeles bahwa Bapak tidak mempolitisir JIS untuk menjelekkan Pak Anies Baswedan,” ujar Said Didu.

Untuk diketahui, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono bersama Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono dan Ketua Umum PSSI Erick Thohir meninjau sejumlah fasilitas di Jakarta International Stadium (JIS), Jakarta Utara, pada Selasa (4/7/2023).

Hal tersebut guna melihat kesiapan dan standardisasi stadion untuk berbagai perhelatan yang akan digelar, termasuk Piala Dunia U-17.

 

(Sumber: Suara)

Beri Komentar

2 komentar

  1. #Zaman pemimpin bodoh dan dzolim..era raja menggigit.
    #pemimpin Yg bukan ahlinya tunggu kehancuran.

  2. Semakin nyata aja konspirasi gak mendidik cara berdemokrasi oleh para pejabat rezim. Bahkan menurut saya beliau2 ini bukan nasionalis sejati. Tapi pejabat model gini hanya mencari status kuo, mempertahan kekuasaan golongannya saja. Dengan cara mempolitisasi lawan politiknya.
    Boleh saja sih tapi jahat dan gak beretika aja. Nanti penilaian ada di rakyat..????