Jakarta—Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengisyaratkan penunjukan enam wakil menteri yang akan menduduki beberapa departemen. Departemen yang akan mendapat wakil menteri adalah departemen yang beban kerjanya tergolong tinggi sehingga adanya wakil menteri itu akan memperlancar tugas-tugas departemen yang bersangkutan. Selain itu, SBY akan mengambil Wakil Menteri dari partai politik, selain dari pejabat karir. Meski di UU Kementerian Negara pasal 10, jabatan Wakil Menteri ditegaskan untuk pejabat karir.
”Saya tengah memikirkan departemen atau kementerian apa yang load-nya tinggi dan di situ perlu di-backup oleh wakil, agar mesin itu betul-betul bergerak penuh, tidak ada yang macet,” kata SBY dalam konferensi pres di Hua Hinh Thailand, Ahad (25/10) malam.
Beberapa departemen yang akan mempunyai wakil menteri antara lain: departemen perindustrian, departemen pendidikan nasional, departemen kesehatan, departemen pertanian, departemen luar negeri, dan departemen keuangan.
“Sudah saya katakan beberapa waktu lalu, ada yang saya tugasi untuk melaksanakan revitalisasi. Sebagai contoh revitalisasi pertanian gelombang kedua, untuk memastikan bahwa komoditas-komoditas strategis itu harus bisa kita capai swasembadanya,” kata SBY seperti dikutip dalam situs presidenri.go.id.
SBY juga menjelaskan bahwa selain departemen pertanian, departemen perindustrian juga mendapat tugas untuk melaksanakan revitalisasi. “Departemen Perindustrian juga akan saya tugasi untuk melaksanakan revitalisasi peindustrian gelombang pertama. Ingat, pabrik pupuk, pabrik gula, pabrik tekstil, manufaktur yang lain, kemungkinan relokasi, tenaga kerja yang berkaitan dengan industri, semua harus direvitalisasi,” jelas Presiden.
Selain itu, sektor pendidikan dan kesehatan juga merupakan departemen yang sangat penting. ”Departemen Kesehatan akan saya tugasi untuk melakukan reformasi yang lebih mengait pada kesehatan masyarakat. Karena itu harus ada cetak biru, ada visi, ada strategi dan ada pogram-program konkrit di situ, dan akan bekerja penuh selama lima tahun. Departemen seperti ini akan memiliki load yang tinggi, karena pekerjaannya akan sangat banyak,” ungkap SBY.
Untuk Depertemen Luar Negeri, waktunya akan banyak tersita untuk tugas di luar negeri sedangkan Departemen Keuangan akan banyak sekali menghabiskan waktu bersama-sama dengan DPR-RI, padahal tugas yang lain juga harus dijalankan, oleh karena itu, kedua departemen ini akan dibantu oleh wakil menteri. (Ind/berbagai sumber)
foto: presidenri