Akibat banjir yang melanda Jakarta selama empat hari, kegiatan ekspor lewat Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara turun hingga 70%.
Menurut Kepala Humas Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II cabang Tanjung Priok, Hambar Wiyadi, penurunan tersebut disebabkan akses jalan di wilayah Jabodetabek terputus karena genangan air.
Tingginya genangan air mengakibatkan truk pengangkut kontainer dari sejumlah industri di Jabodetabek tidak dapat mengangkut kontainer ke pelabuhan.
Otoritas pelabuhan mencatat, pada Jumat (2/2) dan Sabtu (3/2) penurunan ekspor mencapai 70%. Jumlah truk pengangkut kontainer ekspor yang masuk ke area pelabuhan tercatat 1. 800. Padahal, biasanya jumlah truk pengangkut kontainer ekspor per hari sebanyak 6. 000 buah.
Sedangkan pada Senin (5/2), jumlah ekspor mulai membaik. Sebanyak 3. 500 truk pengangkut kontainer ekspor sudah masuk ke area pelabuhan.
Sementara itu, untuk menanggulangi penumpukan barang-barang impor, terutama barang-barang strategis seperti CPO (bahan baku minyak goreng) dan klinker (bahan baku semen), disiapkan 11 gudang penampungan.
"Kalau barang-barang impor itu belum dapat disalurkan ke luar pelabuhan karena banjir, Pelindo sudah menyiapkan gudang penampungan sementara, " katanya. (dina)