Eksplorasi Blok Cepu Upaya Pemerintah Untuk Dapatkan Dukungan Asing

Koordinator Gerakan Rakyat Penyelamat Blok Cepu (GRPBC), Marwan Batubara menduga, pengelolaan eksplorasi migas di Blok Cepu oleh Exxon mobil dan Pertamina yang perjanjian kerjasamanya ditandatangani Maret lalu, merupakan upaya Pemerintahan SBY-JK dalam rangka mempertahankan dukungannya dari pihak asing.

"Saya khawatir, Pemerintah bukan saja lemah, tetapi berusaha berkolusi untuk mengambil kesempatan mengamankan pemerintahannya. Indikasi ini terlihat dari perubahan sikap pemerintah dari yang sebelumnya, " jelasnya di sela-sela diskusi publik di Gedung Wisma Dharmala Sakti Jakarta, Senin (17/04).

Menurutnya, pemerintah mempunyai peluang yang besar untuk memperoleh keuntungan dari pengelolaan migas di Blok Cepu, tanpa campur tangan Exxonmobil. Sebab jika pengelolaan tersebut diserahkan pada asing, maka dapat menimbulkan resiko yang besar di kemudian hari.

"Kita rela mengurangi untung itu sebagian besar lari ketangan asing, Saya khawatir kalau sudah seperti ini, Indonesia tidak bisa mandiri. Seandainya ada konflik, kita akan tergantung dengan mereka," katanya

Lebih lanjut ia menegaskan, pihak asing khususnya AS akan terus berusaha membuat kebijakan untuk menguasai sumber daya minyak diseluruh dunia, untuk mencukupi kebutuhan dalam negerinya, yang mencapai rata-rata 20 juta barel per hari. Karena negaranya hanya sanggup memenuhi kebutuhan itu sebanyak 6 juta barel per hari.

Dalam pengelolaan Blok Cepu, tambahnya, sebenarnya pemerintah memiliki kesempatan menjadikan pemerintah sebagai perusahaan yang besar, dengan memberikan kesempatan untuk mengelola eksplorasi secara mandiri, sehingga pertamina dapat bersaing secara internasional untuk mendapatkan modal pengembangan perusahaan lebih besar lagi. (Novel/travel)