Eramuslim.com – Setiap hari perekonomian dan keuangan Indonesia semakin lemah.
Nilai tukar rupiah juga diinjak dollar setiap harinya melemahkan rupiah di negeri sendiri.
Ini adalah akibat dari ekspansi ekonomi Cina untuk menguasai Indonesia yang menggunakan Jokowi sebagai buffernya.
Indonesia adalah Negara yang berdaulat dan mampu menentukan nasibnya sendiri termasuk dalam hal ekonomi. Akan tetapi Jokowi justru membuat Indonesia menjadi bagian kekuatan Cina.
Jokowi seperti ingin berperan dalam perang dagang antara Cina dan Amerika Serikat dengan menempatkan posisinya sebagai garda Cina Raya.
Kebijakan investasi, pembangunan, tenaga kerja dan keuangan Jokowi sangat erat dengan kebijakan one state, one policy OBOR Cina.
Ini sangat berbahaya dan membuat perekonomian dan keuangan Indonesia mudah dipukul oleh dollar.
Menyikapi situasi politik ekonomi Indonesia yang terombang-ambing ini diperlukan konsolidasi politik Rakyat yang massif untuk mengganti Jokowi sebagai Presiden di 2019 nanti.
Politik Rakyat adalah bagaimana kelompok-kelompok Politik mampu mentransfer kekuasaan ke tangan Rakyat sehingga menjadi kekuatan yang berdaulat.
Dengan kekuatan berdaulat ini, maka Rakyat akan mampu menentukan sikap politik, ekonomi dan sosial dalam memperbaiki tatanan Negara.
Pintu masuk perubahan yang bisa dilakukan adalah melalui #2019GantiPresiden. (*)
*Penulis: Yudi Syamhudi Suyuti, Ketua Presidium Musyawarah Rakyat Indonesia
