“Maksud saya dari tulisan saya adalah cerita asli saya. Agar pimpinan penegak hukum itu memperhatikan anak buahnya,” harapnya.
Hasta mengungkap permintaan uang oleh oknum jaksa tersebut dilakukan secara terang-terangan. Salah satunya ketika ada oknum Kejati Jateng yang hendak ke Pacitan dan sempat memintai ‘uang saku’.
“Itu vulgar, pernah menunggu di Nonongan Jalan Gatot Subroto (Solo) dimintai uang di situ dia berhenti di sana keluar. Aku sama anake bosku mau ke Pacitan mana uangnya,” kenang Hasta.
“Saya tidak mau memberikan, ora sudi (tidak sudi), ora ngajak kekancan (tidak mengajak berteman),” tegas Hasta.
Hasta mengungkap peristiwa itu membuatnya stres berat selama berbulan-bulan. Meski dia tidak pernah menanggapi permintaan uang, tetapi ancaman terus datang kepadanya.
“Sampai kasus selesai saya tidak memberi uang, tapi stres berat saya. Karena saya melawan, untuk pembelajaran bagi penegak hukum ke depan, jangan takut dikompasi-kompasi,” urainya.(detik)