Eramuslim.com – Laju perekonomian sepanjang tahun ini dari kuartal I-III 2017 kalah jauh dari ekonomi negara-negara tetangga. Seperti Vietnam, Filipina, atau pun Malaysia. Bahkan negara Thailand dan Singapura pun pertumbuhannya tetap kencang per kuartalnya.
Namun bagi pemerintah, stagnannya pertumbuhan ekonomi ini karena diklaim pemerintah masih mengandalkan ekspor komoditas. Sehingga laju pertumbuhan sepanjang tahun ini masih di kisaran 5 persenan beda dengan negara-negara tetangga.
“Menurut saya karena ekspor kita ini sebagian besar masih mengandalkan komoditas. Dan komoditas itu kan raw material dan nilai tambahnya juga tidak besar,” kilah Kepala Pusat Kebijakan Ekonomi Makro Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan, Adriyanto ditulis Rabu (13/12).
Dia menambahkan, lompatan pertumbuhan ekonomi yang tinggi dari negara-negara tetangga Indonesia dari kuartal ke kuartalnya itu, lantaran ekspor yang dilakukan mereka berupa produk manufaktur yang tentunya memiliki nilai tambah tinggi. Bukan sebuah komoditas saja.
“Dibandingkan yang lain kalau ekspornya itu barang manufaktur yang punya nilai tambah lebih tinggi, gerakannya lebih banyak makanya tumbuhnya (perekonomian) lebih tinggi,” jelasnya.
Sebelumnya, Direktur Eksekutif INDEF, Enny Sri Hartati menyebutkan, selama ini Indonesia hanya membanggakan diri di G20 sebagai negara dengan pertumbuhan tertinggi ketiga dengan 5 persen itu.
“Tapi sayangnya, dengan negara tetangga saja pertumbuham kita kalah. Jadi pertumbuhan 5 persen ini tak cukup bagi penduduk Indonesia,” tandas Enny.(kl/akt)