“Setelah ambang itu (Rp 15.000 per dolar) terlampui, Indonesia akan merengek ke Bank Dunia dan IMF.
Indonesia akan kembali pasien IMF seperti Argentina sekarang ini,” terangnya.
“Sementara inflasi adalah saudara kembar suku bunga bank, dan saudara sekandung nilai tukar. Namun sepupu dengan transaksi berjalan.
Itu karenanya, BI, Kemenkeu, OJK, dan LPS harus berjuang keras agar ‘persaudaraan’ itu tidak berpotensi menghasilkan krisis,” pesan Noorsy. (tsc)