Ekonom: Tidak Ada Kejayaan Negara Kalau Modalnya Selalu Utang

Eramuslim – Pengamat ekonomi Ichsanuddin Noorsy menyebut, tidak ada kejayaan sebuah bangsa jika perkembangan suatu negara dibangun dengan bertitik tumpu pada utang.

Demikian yang disampaikan Noorsy menyinggung  Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati yang selama ini tampak sangat gencar mengelola negara dengan utang.

“Tidak ada kejayaan suatu negara kalau modalnya selalu utang melulu,” ungkapnya kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (5/9).

Noorsy mengaku tak habis pikir kebijakan utang yang dilakukan Sri Mulyani yang diperkuat dengan pernyataan bandingan utang antara Indonesia Jepang dan juga Amerika Serikat (AS).

“Para ekonom-ekonom sekelas Sri Mulyani dan Chatib Basri membandingkan dengan Jepang dan Amerika, yang posisi utangnya juga tinggi. Ada perbedaan mendasar, pertama adalah perekonomian mereka antara sektor keuangan dan sektor riil kuat, kita masih rendah,” ujar Noorsy.

“Kedua, pemerintah Jepang dan pemerintahan mereka mengutangnya sama bangsa mereka sendiri, enggak mau ngutang ke bangsa lain,” sambung dia.

Noorsy juga menambahkan, Jepang dan Ameriksa memiliki struktur ekspor yang jauh lebih kuat daripada Indonesia.

“Tidak apple to apple membandingkan Indonesia dengan kondisi keuangan Jepang dan kondisi keuangan Amerika, struktur ekspor Jepang dan struktur ekspor Amerika demikian kuat,” jelas dia.

“Jadi kalau membandingkan kondisi utang Indonesia dengan kondisi utang Jepang dan kondisi utang Amerika itu membandingkan anak kelas lima SD sama mahasiswa S3,” tegasnya.