Eramuslim.co -Kritik tajam dari pendukung pemerintah terus mengalir deras. Politisi PDI-P Effendi MS Simbolon mulai lantang mengusulkan pergantian sejumlah menteri, terutama menteri-menteri bidang ekonomi yang kinerjanya tidak becus. PDI-P, lanjut Effendi, akan menyampaikan nama-nama menteri yang layak diganti kepada presiden Jokowi.
“Ekonomi kita amburadul, kalau tidak diintervensi oleh BI, pasti dedel duel,” kata Effendi Simbolon kepada para wartawan di gedung DPR (16/4).
Vokalis PDI-P ini mendesak Jokowi lakukan pembenahan di sektor ekonomi. Selain merotasi sejumlah menterinya, ada baiknya presiden Jokowi sendiri mesti mengubah kebijakan politik ekonominya. Intinya, presiden kembali lagi pada konstitusi, tidak melulu mengagungkan ekonomi pasar bebas.
“Kita gugah kembali hati nurani Pak Jokowi, mohon maaf, saya jangan dianggap musuh atau lawan. Saya cuma ingin menggugah hati nurani Pak Jokowi, Mas Anda itu nakhoda dari kapal yang bernama Indonesia. Hati-hati loh berlabuh di tengah rivalitas global. Bayangkan di antara negara-negara anggota KAA, kita yang paling terpuruk, coba Anda lihat itu,” ujarnya.
Di bagian lain penjelasannya, Effendi Simbolon tak lagi mempersoalkan buruknya komunikasi politik ring satu Istana yang lupa kepada Megawati dan PDIP itu. Bagi dirinya, yang terpenting mereka bekerja dengan baik dengan mengedepankan kepentingan rakyat.
“Soal buruknya komunikasi Rini, Andi, dan Luhut dengan partai , bagi saya nggak penting, yang penting mereka melaksanakan tugas sesuai dengan konsitusi, visi, misi, dan janji kampanye pada pilpres yang lalu,” kata Simbolon.
Menjawab pertanyaan, sikap Effendi Simbolon terhadap Seskab Andi Widjoyanto dan Menteri BUMN Rini Soemarno ternyata masih galak saja, ia menyebut ring satu Istana Kepresidenan itu sebagai pengkhianat. Namun terhadap Luhut Panjaitan, sikapnya sedikit agak lunak karena Kepala Staf Kepresidenan itu bukan kader PDI-P.
“Kalau Luhut Panjaitan kan bukan kader PDIP, jadi terserah Pak Jokowi. Kalau Andi dan Rini itu pengkhianat, ya itulah karena Ibu Mega terlalu percaya dulu pada keduanya, padahal dia nusuk dari belakang,” tandas Simbolon.(rz)