Eramuslim.com – Cita-cita Erlyanie dianggap aneh oleh teman-temannya. Jika yang lainnya kelak ingin jadi penjual bakso, bekerja di kantor atau pabrik, Erlyanie ingin jadi pengusaha sukses yang punya banyak karyawan. Karena dianggap aneh, kawan-kawannya tidak ada yang mau bermain bersama dirinya. Akhirnya ia lebih banyak bermain bersama kambing-kambingnya. “Kambing itulah yang saya ajak main meeting,” katanya mengenang.
Sekian puluh tahun kemudian, mimpi Erlyanie menjadi kenyataan. Ia kini menjadi pengusaha kosmetik sukses. Membernya saja ada 55 ribu di seluruh Indonesia. Sebagaian juga ada di luar negeri. “Jadi, memang menjadi pengusaha sudah menjadi mimpi aku sejak kecil,” katanya.
Tentu saja perjalanannya hingga sukses tidak semudah membalik tangan. Erlyanie lahir dari pelosok Boyolali Jawa Tengah 35 tahun lalu. Keluarganya petani miskin. Sejak kelas 1 SD ibu tercintanya sudah dipanggil Allah SWT. Ia kemudian hidup bersama ibu tirinya. “Bagaimanapun bukan ibu kandung, jadi banyak yang berubah setelah ibu tidak ada,” katanya.
Tamat SD ia merantau ke Jakarta ikut tantenya. Sebenarnya tantenya bingung anak sekecil itu sudah merantau. Sementara keadaan ekonomi dia sendiri juga pas-pasan. Namun tekad Erlyanie sudah bulat. Ia nekad ikut tantenya. “Jadi ART pun saya mau,” katanya. ART adalah asisten rumah tangga alias pembantu.
Benar pula. Erlyanie menjadi ART. Namun tak lama. “Aku dikembalikan. Katanya aku kalau nyuci kurang bersih,” katanya. Mungkin itu lantaran ia masih kecil. Tidak kapok. Erlyanie jadi ART lagi. Syukurnya, di sini ia bisa melanjutkan langkahnya untuk meraih mimpinya.
(Hidayatullah)
