Dulu Doa Bersama, Sekarang Doa Gantian

Umat Islam harus yakin apabila memohon kepada Allah dengan sungguh-sungguh, tanpa disertai kepentingan yang lain, terlebih kepentingan sesaat, niscaya Allah akan mengabulkan doa mereka.

Apalagi umat Islam Indonesia adalah warga mayoritas, apabila mengadakan doa bersama yang tidak disertai dengan kesyirikan, dan memohon kepada Allah SWT agar bangsa ini lepas dari segala krisis dan bencana, pastilah Allah akan segera memulihkan keadaan seperti sediakala, bahkan tidak menutup kemungkinan akan dijadikan ke arah kondisi yang jauh lebih baik.

Kaidah fiqhiyah telah menerangkan, “Apabila sesuatu kegiatan yang halal dan yang haram bercampur jadi satu, yang dimenangkan adalah hukum haram.”

Apabila ada suatu sebab yang mengharuskan umat Islam berkumpul dengan Non Muslim dalam satu kegiatan, maka bolehlah dilaksanakan selagi tidak ada sangkut-pautnya dengan urusan agama, misalnya kegiatan pembenahan fasilitas umum, kerja bakti kampung atau kegiatan sosial lainnya yang sifatnya umum, itu pun apabila diperlukan.

Namun hendaknya umat Islam selalu percaya diri dan selalu meyakini bahwa tidak ada segolongan umat pun di seluruh dunia ini sejak zaman Nabi Adam hingga kelak datang Hari Qiamat yang lebih mulia dari umat Nabi Muhammad SAW.

Demikian juga doa yang dipanjatkan oleh sekelompok umat Islam, murni tanpa adanya percampuran dari pihak orang kafir suatu saat pasti akan dikabulkan oleh Allah.

Allah berfirman dalam Surat Ali Imaran ayat 110, yang artinya: “Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk umat manusia, menyuruh kepada yang ma`ruf dan mencegah yang mungkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.”

KH. Luthfi Bashori
Pengasuh Pesantren Ribath Almurtadla & Pesantren Ilmu Alquran (Singosari-Malang)

[RMOL]