Hari ini, Rabu 10 Februari merupakan hari istimewa untuk Wapres Boediono. Pasalnya, pakar dan praktisi keuangan Yahudi yang sempat bikin heboh sebagai pelaku krisis dunia di tahun 98 lalu, George Soros mengunjungi Boediono di kantornya, Jl. Merdeka Selatan Jakarta Pusat.
Dengan jas abu-abu, Soros disambut langsung Boediono dengan kemeja warna putih lengan pendek. Soros dan Boediono langsung berjabat tangan dan saling memperlihatkan senyum.
Soros datang didampingi Direktur International Operation Open Society Institute Geogre Vickeris, Indonesia Program Directur Open Society Institute Zohra Dawood, dan Yuli Ismartono dari Yayasan TIFA. Pertemuan berlangsung tertutup. Belum jelas apa yang diagendakan dalam pertemuan itu.
Pengamat politik Centre for The Study of Religion and Culture (CSRC) Universitas Islam Negeri Jakarta, Muhammad Nabil berpendapat bahwa kunjungan Soros sangat mungkin sebagai dukungan moral bagi Boediono yang kini digoyang skandal Bank Century.
"Secara politis, kunjungan Soros itu terkesan seperti memberi dukungan moral bagi Wapres yang kini dilanda Skandal Century. Namun Soros sangat mungkin tidak akan memberikan dukungan terbuka kepada Boediono karena bisa sensitif dan komplikatif di mata rakyat Indonesia," jelas Muhammad Nabil.
Frans Aba MA, seorang peneliti ekonomi politik punya pendapat lain. Menurutnya, kunjungan Soros merupakan ungkapan kekhawatiran Amerika, Eropa, dan Jepang karena berlarut-larutnya skandal Century yang bisa menggoyang stabilitas nasional. Mungkin juga Soros menginginkan agar Boediono mengundurkan diri, guna mengakhiri kemelut, akibat kemelut Bank Century. Situasi yang berlarut-larut sangat tidak menguntungkan kepentingagn bisnis dan politik bagi AS.
Indonesia yang mempunyai posisi yang sangat strategis secara geopolitik, tetap menjadi perhatian yang sangat serius bagi George Soros. Kunjungannya yang mendadak ke Indonesia itu, menimbulkan berbagai spekulasi. Seperti kunjungan Menlu AS Medelin Albright, ke Jakarta, saat menjelang kejatuhan Soeharto di tahun l998. AS sangat mempunyai kepentingan terhadap Indonesia. Apalagi, di bulan Maret nanti, Presiden AS Barack akan melakukan kunjungan resmi ke Jakarta.
"Amerika tentu memonitor gerakan-gerakan mahasiswa dan masyarakat madani dalam menuntut penuntasan Century. Situasi ini hampir pasti disinggung Soros dalam pertemuan dengan Wapres. Ini soal krusial sebab Century gate sudah menjadi isu nasional dan internasional, sementara Indonesia amat strategis di mata AS, Jepang dan Eropa Barat dengan segala keoentingannya," kata Frans, kandidat PhD Di National University of Malaysia itu.
George Soros, Yahudi warga negara Amerika ini merupakan seorang kapitalis tulen sekaligus filantropis. Selain bermain pada spekulasi keuangan dunia, Soros juga aktif dalam kegiatan pro demokrasi. George Soros mendorong perubahan politik yang luas di negara-negara Eropa Timur, yang komunis, dan sekarang masuk ke dalam bagian dari Negara Uni Eropa, dan tidak terlepas dari langkah-langkah yang dilakukannya.
Tokoh Yahudi ini bukan hanya terlibat di wilayah Eropa Timur, tapi juga sampai ke Amerika Latin, hingga Asia Afrika. Di Indonesia Soros mempunyai banyak ‘sahabat’ yang menjadi bagian dari gerakannya, yang menginginkan perubahan ke arah ideologi Soros, kapitalis yang humanis. Sebelumnya di Jakarta, telah diresmikan yaitu IIPAC (Indonesia-Israel Public Affairs Comittee), yang mirip seperti lembaga lobbi Yahudi di AS, AIPAC (American-Israel Public Affrairs Comittee), yang sangat berpengaruh terhadap Gedung Putih dan Capitol Hill (DPR AS).
Jaring-jaring Yahudi akan terus menancapkan pengaruhnya di Indonesia. Kunjungan George Soros ke Wapres Boediono hanya membuka tabir, yang jelas, hubungan antara Soros dan Boeodiono. mnh/berbagai sumber.