eramuslim.com – Mbah Slamet, seorang dukun palsu yang mengaku bisa melipatgandakan uang di Banjarnegara, Jawa Tengah, mengakui menyesal setelah ditangkap polisi karena menghilangkan nyawa 12 orang yang sebenarnya merupakan pasien dari praktiknya sendiri.
Slamet Tohari, demikian nama lengkapnya, mengutarakan keinginannya untuk bertobat serta berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya lagi.
“Saya menyesal dan saya ingin bertobat,” kata Mbah Slamet pada wartawan, Kamis (6/4/2023).
Mbah Slamet menghabisi nyawa 12 orang itu dengan cara menyuruh untuk meminum minuman yang di dalamnya telah dicampuri potas (racun tikus). Setelah korban dipastikan tewas, Mbah Slamet langsung mengubur jenazah tersebut di sebuah ladang dekat rumahnya.
“Kalau belum mati enggak berani ngubur,” ungkapnya.
Menurut Mbah Slamet, dia melakukan aksinya seorang diri di ladang yang tak jauh dari rumah itu untuk mempermudah ketika menguburkan jenazah korban. Dia berdalih pada korban untuk menjalankan ritual di tempat tersebut.
“Berangkat biasanya pukul 16.00 WIB. Ritual sekitar satu jam, cuma ngobrol di sini. Setelah agak malam baru disuruh minum (yang telah dcampur potas),” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Banjarnegara AKBP Hendri Yulianto mengatakan, tersangka dan korban menuju tempat ritual menggunakan kendaraan.
“Dari rumah biasanya pakai kendaraan atau menyewa dalam rangka ritual menggandakan uang sehingga korban mau,” kata Hendri.
Setelah korban tewas, Mbah Slamet pun menggali tanah untuk mengubur korban.
“Pada saat datang, lubang belum disiapkan. Ketika korban sudah meninggal baru digali,” jelasnya.
(Viva)