Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Fariz Al-Mehdawi meminta Indonesia agar tetap berada pada posisi semula mendukung perjuangan di Palestina. Ia juga menegaskan bahwa komposisi yang sudah ada dalam pemerintah dalam negerinya, tidak dapat dilemahkan oleh kepentingan pihak asing manapun.
Demikian penjelasan Ketua MPRRI Hidayat Nurwahid mengutip pernyataan Duta Besar Palestina untuk Indonesia usai mengadakan pertemuan tertutup di Lantai 9, Gedung MPRRI, Jakarta, Rabu (20/6).
"Tidak ada satupun yang ingin melemahkan komposisi, apalagi bisa membeli, maupun mengadu domba antar kelompok yang beragam di Palestina, yang kami upayakan adalah memperbaiki keadaan, "ujar Mehdawi.
Dalam pertemuan yang diprakarsai oleh Dubes Palestina itu, Hidayat menyampaikan sikap prihatin Indonesia atas situasi yang terus berkecamuk di Palestina, dan mengutuk pihak-pihak dari luar yang berupaya memanfaatkan keadaan untuk mengadu domba antar kekuatan di dalam negeri Palestina.
"Sangat jelas saya sampaikan kepada beliau bahwa kami di Indonesia sangat sedih dengan apa yang terjadi di sana, pihak-pihak yang mencoba mengadu domba justru akan membuat bangsa Palestina mudah dikalahkan, melanggengkan kolonialisme Israel, dan menyulitkan pembebasan Masjidil Aqsha, " ungkapnya.
Lebih lanjut Ia menyatakan, untuk menyelesaikan konflik di Palestina perlu kemauan semua pihak, termasuk Presiden Mahmud Abbas untuk duduk bersama mencari solusi dalam rangka menghadirkan negara Palestina yang merdeka.
Hidayat juga mengingatkan pemerintah Palestina tentang perubahan kebijakan yang dilakukan oleh Israel, AS dan sekutu-sekutunya yang sebelumnya memberlakukan embargo kepada Palestina, tetapi tiba-tiba saja memberikan bantuan.
"Saya tadi juga menyampaikan, ini harus sangat diwaspadai, karena Palestina sudah meneguhkan bahwa negara itu tidak bisa dibeli, akan tetap menjadi bangsa yang mempunyai jati diri, seharusnya tidak akan berubah hanya karena bantuan itu, " tandasnya.
Dalam kesempatan itu, Ia juga menghimbau, agar sesama bangsa Palestina yang berbeda kelompok, dapat menahan diri untuk tidak saling melakukan baku tembak, sebab hal ini akan mempersulit tercipta proses perdamaian.
Hidayat juga meminta pemerintah Indonesia lebih berperan aktif didunia Internasional baik melalui OKI, GNB maupun keanggotaan di DK PBB, untuk memberikan solusi pendekatan yang adil untuk menyelesaikan permasalahan di Palestina. (novel)