Dubes Palestina: Blokade Israel, Menyulitkan Pengembangan UKM di Palestina

Konflik berkepanjangan selama 60 tahun telah membuat rakyat Palestina hidup dalam penderitaan, selain itu pembangunan ekonomi menjadi hambatan terbesar negara yang dijajah Israel itu. Duta Besar Palestina untuk Indonesia Fariz Mehdawi mengakui, pemasaran menjadi halangan terbesar yang dirasakan oleh sektor pengembangan Usaha Kecil Menengah di negara itu, sebagai akibat blokade ekonomi yang dilancarkan oleh Israel dan sekutunya.

Bahkan, menurut Dubes Mehdawi, untuk memasarkan hasil produksi ke tempat yang mempunyai jarak tempuh 10 kilometer, memerlukan waktu 8 jam, hal ini jelas membuat tinggi biaya produksi.

"Kami mengalami kesulitan untuk mengekspor produk kami keluar, ketika kami diisolasi. Kondisi ini yang membuat tidak berkembang perekonomian secara optimal, " ujarnya saat membuka pelatihan di bidang Inkubator Bisnis, di Hotel Atlet Century Park, Jakarta, Selasa(15/4).

Selain pemasaran, lanjut Dubes, faktor pembiayaan juga tidak berjalan lancar, belum ada kepercayaan penuh dari para investor untuk menanamkan modalnya di Palestina, belum lagi ketegangan yang terjadi di jalur gaza menghambat lalu lintas perekonomian dalam negeri.

"Investor terhalang masuk, ketika mereka ingin menanamkan investasi, mereka tidak yakin uang mereka akan kembali, " tukasnya.

Menanggapi kondisi yang tidak stabil di Palestina, Kepala Biro Perencanaan Kementerian Koperasi dan UKM Meliadi Sembiring menyatakan, perlu rakyat Palestina belajar untuk mengembangkan jiwa kewirausahaan dari Indonesia, untuk mengetahui komoditas dominan yang dapat dikembangkan dinegara tersebut.

"Mereka sendiri tidak tahu potensi apa yang ada di sana, misalnya oliv oil yang sangat terkenal di sana, tidak ada dijual di sini, itu yang ingin dikembangkan. Kenapa tidak ada, berarti kan perlu dikenalkan, ke sana arahnya, " ujarnya.

Meski demikian, Meliadi mengaku, situasi keamanan dan kelancaran memegang peranan penting bagi kelancaran perkembangan ekonomi, khususnya UKM di Palestina.

Seperti diketahui, penjajahan yang dilakukan oleh Israel bukan hanya berupa serangan secara fisik, namun juga rezim zionis Israel berupaya menghentikan pasokan BBM ke Nahal Oz yang merupakan satu-satunya perbatasan yang digunakan untuk menyalurkan pasokan bahan bakar dari Israel Jalur Gaza, sebagai bentuk serangan balasan terhadap Hamas. (novel)