Pemerintah Iran, lewat duta besarnya di Indonesia, menegaskan kembali bahwa kecurigaan AS dan dunia internasional atas program nuklir Iran, tidak akan pernah terbukti.
"Tentang masalah nuklir ini, sudah jelas kami tidak punya apa-apa yang harus disembunyikan, dan pekan lalu kami juga sudah membawa para wartawan untuk melihat secara langsung program nuklir yang sedang kami lakukan, " jelas Duta Besar Republik Islam Iran, Behrooz Kamalvandi disela-sela kunjungan silahturahminya, di Kantor PP Muhammadiyah, Jakarta, Kamis (8/2).
Menurutnya, apa yang menjadi kecurigaan negara Inggris, AS dan juga media massa Barat bahwa negara Iran sedang mengupayakan pengembangan senjata pemusnah massal, tidak akan pernah terbukti.
Behrooz menegaskan, pemerintahnya tetap tidak akan tunduk terhadap resolusi apapun, karena sebagai negara berdaulat hal itu jelas melanggar hak-haknya dalam mengembangkan sebuah teknologi.
"Sebenarnya tekanan negara-negara adidayalah yang membawa masalah nuklir Iran ke DK PBB, itu semua karena tekanan mereka, " tandasnya.
Ia menambahkan, meskipun sanksi terus diberikan kepada Iran, yang terpenting opini publik rakyat Iran sepenuhnya mendukung hak-haknya sebagai sebuah negara berdaulat.
Behrooz menyakini, sampai saat ini masih ada 118 negara yang mendukung program pengayaaan nuklir yang dilakukan oleh Iran.
Sementara itu, Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsudin meminta pemerintah Indonesia sebagai anggota tidak tetap DK PBB dapat memainkan peran secara optimal, sesuai dengan prinsip konstitusi memberikan sikap tegas menolak segala bentuk resolusi yang mengancam Iran.
"Indonesia di DK PBB harus bisa menolak segala resolusi yang berat sebelah, sepihak dan mengancam Iran, " imbuhnya.(novel)