Isu travel warning yang dikeluarkan oleh Amerika Serikat menjadi salah satu topik pembicaraan antara Ketua DPR Agung Laksono dengan Duta Besar Amerika untuk Indonesia Cameron R. Hume. Kunjungan perkenalan yang dilakukan Dubes Hume pertama kalinya, sejak diangkat sebagai Dubes sejak Juli 2007 lalu.
Menurutnya, isu travel warning atau travel ben itu penting untuk diungkap, sebab sampai saat ini AS masih memberlakukan kebijakan itu terhadap warga negara yang akan bepergian ke Indonesia.
"Dia berjanji akan meyakinkan berbagai pihak di AS secepatnya dapat menghapus travel warning ke Indonesia, sehingga bisa meningkatkan sektor turisme, karena saat ini sudah banyak even-even internasional yang berlangsung di Indonesia, ini membuktikan situasi sudah aman, "jelasnya meniru tanggapan Dubes Hume.
Selain itu dalam pertemuan yang berlangsung hanya 40 menit itu, Agung dan Hume membahas beberapa kerjasama antara Indonesia-AS, terutama dalam bidang investasi dan industri terutama di sektor Migas.
Dalam kesempatan itu, pihak AS menawarkan bantuan kepada parlemen untuk meningkatkan kapasitas anggota parlemen dan staf, berupa pelatihan, kunjungan serta program magang. Misalnya pelatihan dalam pembuatan draft UU, mulai dari naskah akademik sampai kepada terbentuknya UU.
"Penawaran ini bukan bentuk uang, namun pelatihan, kunjungan, dan program magang, tidak hanya untuk anggota tetapi juga untuk staf, "jelasnya.
Mengenai himbauan Ketua BPK Anwar Nasution agar bantuan asing harus melalui ‘satu pintu’, Agung menyatakan, hal itu dilakukan apabila terkait bentuk pinjaman, atau dana pendampingan. Tetapi, tambahnya, kalau itu sifatnya pelatihan dapat langsung diberikan, karena ini tidak mempengaruhi likuditas anggaran, tetapi harus diketahui oleh pemerintah.(novel)