Dua WNI Dilaporkan Tewas di Suriah

Dua WNI Dilaporkan Tewas di Suriah

Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia Kementerian Luar Negeri Tatang Razak mengatakan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Suriah akan optimal memulangkan WNI dari negeri itu. “Bukan hanya memantau, kami bekerja keras memastikan TKI dan WNI di Suriah dalam keadaaan aman,” kata Tatang saat dihubungi, Selasa, 12 Juni 2012.

Menurut Tatang, hingga saat ini sudah ada 108 warga Indonesia yang berada di penampungan KBRI. Sebanyak 34 akan dipulangkan pada 17 Juni mendatang. Sisanya, masih mengurus administrasi. Sebelumnya, KBRI sudah memulangkan 233 WNI dari Suriah yang tengah dicabik konflik.

Jumlah orang Indonesia yang akan dipulangkan ini, kata Tatang, masih akan bertambah karena masih banyak TKI dan WNI yang belum mendaftar. KBRI telah mendirikan dua pos pelaporan dan membuka hotline telepon dan SMS untuk WNI yang ingin dipulangkan. “Kalau ada laporan warga kita yang ingin pulang akan segera kami jemput dan urus kepulangannya,” kata Tatang.

Keterangan sebaliknya diungkapkan Sri Dewi, tenaga kerja Indonesia, yang berasal dari Tanggerang, Banten, yang masih terjebak di Suriah. Sri Dewi mengatakan sudah tiga kali menelepon ke KBRI, tapi tidak ada tindak lanjut sampai sekarang. “Terakhir saya telepon tidak dipedulikan,” kata Sri Dewi saat dihubungi.

Sri Dewi mengatakan masih berada di rumah majikannya, Alzaher JB, di Damaskus. Dia mengatakan sudah mengantongi izin dari majikannya untuk pulang, tapi tidak ada jawaban dari KBRI. “Saya masih menunggu, saya mau selamat, saya mau hidup,” kata Sri.

Saat melapor ke KBRI, Sri diminta untuk menunggu sampai kontraknya habis sekitar enam bulan lagi. Padahal, dia mengaku sudah sangat khawatir dengan seringnya penembakan yang terjadi.

Sri Dewi trauma dengan kejadian yang menimpa dua kawannya, Ani, tenaga kerja dari Cianjur; dan Aminah dari Sukabumi. Menurut dia, Ani tewas karena terkena ledakan bom yang terjadi dua pekan lalu. Adapun Aminah tewas karena tertembak. “Terakhir saya menelepon mereka dua hari sebelum meninggal, setelah itu tidak ada kabar.”

Menanggapi lambatnya respon KBRI seperti dilaporkan Sri Dewi, Tatang berjanji akan segera mengkonfirmasi ke KBRI Suriah. “Kalau memang betul dia lapor dan tidak ditindaklanjuti, kami akan ambil tindakan.” Adapun soal korban TKI yang tertembak seperti laporan Sri Dewi, Tatang mengatakan KBRI akan mengecek kebenarannya.(fq/tmp)