Sementara dari kelompok rasional, Toni memetakan berdasarkan dua basis yakni mereka yang berbasis ekonomi dan berbasis politik.
Untuk mereka yang menyerang Anies atas dasar basis ekonomi, kebanyakan berasal dari para pengembang yang merasa jalannya mendapat hadangan dari Anies.
Hal itu karena Anies dengan tegas berani menolak sesuatu yang dinilai melanggar aturan seperti reklamasi.
“Dari basis ekonomi juga ada dari mereka yang bergelut di bisnis hiburan. Sebab Anies beberapa kali mencabut izin hiburan malam. Ada Alexis dan Golden crown,” jelasnya.
Sedangkan untuk mereka yang berasal dari basis politik muncul akibat sisa-sisa polarisasi pasca pilpres 2019 lalu. Bahkan Toni menegaskan, polarisasi ini akan terus dirawat sampai pemilu selanjutnya 2024.
“Walaupun Prabowo sudah hijrah atau pindah atau berkhianat, saya enggak tahu. Silahkan pilih bahasanya. Ketika itu terjadi (polarisasi), nah ini akan dirawat terus oleh rakyat yang tanda kutip. Oleh karena itu saat ini muncul banyak survei-survei,” tandasnya.(rmol)