Dua Kali Dikalahkan Rakyat di PTUN, Lieus: Lebih Baik Ahok Bertobat…

lieusEramuslim.com – Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) kembali mengalahkan Gubernur DKI Jakarta Basuki T. Purnama.

Setelah memenangkan gugatan warga Kampung Bidara Cina, Jakarta Timur yang akan digusur Pemprov DKI tanpa sosialisasi lebih dahulu, hari ini PTUN kembali memenangkan gugatan warga nelayan di Pesisir Pantai Utara Jakarta terkait reklamasi pulau G di Teluk Jakarta.

Dalam sidang di PTUN DKI Pulogebang, Jakarta Timur, Selasa (31/5), Hakim PTUN Jakarta mengabulkan gugatan warga dan membatalkan Surat Keputusan Gubernur DKI Jakarta Tentang Izin Pelaksanaan reklamasi Pulau G yang ditandatangani oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama Tertanggal 23 Desember 2014 kepada PT. Muara Wisesa Samudra.

Hakim bahkan mengabulkan seluruh gugatan dan membatalkan SK Izin Pelaksanaan Reklamasi Pulau G. Hakim juga mengabulkan permohonan penundaan dan memerintahkan penangguhan pelaksanaan Surat Keputusan Gubernur DKI tersebut sampai putusan berkekuatan hukum tetap.

Terkait dua gugatan yang dimenangkan warga Jakarta tersebut, Koordinator Forum Rakyat, Lieus Sungkharisma, meminta agar Ahok segera insyaf dan segera bertobat.

“Warga Jakarta itu bukan anak buahnya yang bisa diperlakukan semena-mena. Jakarta juga bukan perusahaan warisan keluarganya yang bisa dikelolanya sesuka hati,” ujar Lieus.

Lieus menambahkan, ia sepenuhnya setuju dengan pertimbangan hukum yang disampaikan hakim PTUN yang menyatakan SK Gub DKI terkait Reklamasi Pulau G bukan hanya bertentangan dengan berbagai peraturan perundang-undangan, tapi juga bertentangan dengan asas-asas umum Pemerintahan yang baik (AUPB).

Karena itulah Lieus meminta agar Ahok mau introspeksi diri bahwa apa yang dilakukannya selama menjabat gubernur DKI adalah perbuatan yang salah.

“Ia tidak boleh dibiarkan bertindak sewenang-wenang karena merasa berkuasa. Merasa perbuatannya benar karena tertutupi oleh sikapnya yang arogan itu,” ujar Lieus.

Menurut Lieus, Ahok boleh saja berkilah bahwa para penggugat bukan nelayan. Ahok pun bisa saja mengatakan bahwa dia akan memberi rusun, alat tangkap, dan modal agar nelayan bisa terus bekerja sebab proyek reklamasi tidak menghalangi lokasi tangkapan nelayan. Tapi faktanya, sejak ada reklamasi nelayan jadi susah menangkap ikan. Dan apa yang ia janjikan itu tak sepenuhnya ia realisasikan.

“Dua kemenangan warga Jakarta di PTUN itu, membuktikan bahwa selama ini Ahok telah berbohong dan kehadirannya sebagai gubernur tak disukai warga Jakarta,” tegas Lieus. [rmol]