Berdasarkan identifikasi hingga 13 Januari 2006 pukul 03.00 dini hari waktu Arab Saudi atau pukul 07.00 wib. Dua jamaah haji Indonesia dipastikan meninggal dunia dalam tragedi Jamarat di Mina yang terjadi pada Kamis sore waktu Arab Saudi.
Hal tersebut dikatakan Kepala Bagian Humas Departemen Agama Soefiyanto saat dihubungi eramuslim via telepon, Jum’at(13/01).
"Ada dua jamaah haji kita yang menjadi korban yaitu satu laki-laki dan satu perempuan, " ujarnya
Menurutnya, berdasarkan informasi dari petugas penyelenggaraan ibadah haji, jamaah haji yang meninggal berasal dari kloter 40 Jakarta/Bekasi bernama Satimin bin Ngadiorejo 67 tahun asal Lampung, sedangkan yang wanita bernama Rosita binti Ali Munsir 40 tahun. Merupakan istri dari salah seorang WNI yang bekerja sebagai staf Konsulat Jenderal Brunai Darussalam di Jedah.
Ia menyatakan, peristiwa yang sudah ketiga kalinya terjadi, sebenarnya sudah diantisipasi oleh pihak penyelenggara haji, dengan memberikan himbauan sebelum para calon jamaah berangkat, agar melaksanakan pelemparan jumroh pada saat yang tidak padat.
"Sepertinya, mereka masih mempunyai keyakinan melempar jumroh pada waktu yang afdol yaitu pada waktu Zhuhur atau Ashar. Kami sudah sarankan semua waktu itu baik, " jelasnya.
Lebih lanjut ia menambahkan, pihak penyelenggara haji masih terus melakukan identifikasi terhadap jamaah haji Indonesia yang menjadi korban insiden di Mina. Berdasarkan laporan panitia penyelenggara haji di Arab Saudi sebanyak 358 jamaah dari berbagai negara dipastikan meninggal dunia dalam tragedi itu. Dari 358 korban meninggal dunia, terdiri dari 153 orang wanita dan pria 205 orang. Kebanyakan korban berasal dari Pakistan, India, Turki dan Afrika. (Novel/Travel)