Drone Emprit soal ‘Dirty Vote’: 1 Klaster Besar Mendukung, Klaster Kontra Sangat Kecil

 

eramuslim.com – Di tengah atmosfer politik yang memanas menjelang Pemilu 2024 di Indonesia, munculnya film dokumenter ‘Dirty Vote’ telah membawa gelombang baru dalam diskusi publik tentang integritas pemilihan umum.

Demikian ulasan Founder of Drone Emprit and Media Kernels Indonesia, Ismail Fahmi, melalui akun @ismailfahmi di aplikasi X (twitter). Dia memaparkan temuannya soal Film Dirty Vote tersebut.

Ismail Fahmi menyimpulkan, tren percakapan tentang film “Dirty Vote” di Twitter terus meningkat dalam 2 hari terakhir. Volume percakapan juga sangat tinggi (lebih dari 276 ribu mention di Twitter).

Sentimen positif 43% memberi dukungan pada film ini. Sedangkan sentiment negatif 50% mayoritas berisi kritikan pada tokoh dan institusi yang dibahas oleh film ini, dan ada juga kritikan pada film ini oleh pihak yang keberatan.

“Peta SNA memperlihatkan hanya ada satu klaster besar yang mendukung film ini. Klaster yang kontra sangat kecil dan berada di pinggiran peta SNA. Ini memperlihatkan film ini memberi tekanan yang cukup besar sementara penolakan yang kurang signifikan,” tulis Ismail Fahmi, dikutip Selasa (13/2/2024).

Emosi yang paling dominan adalah marah. Berisi kemarahan melihat fakta adanya skenario kecurangan pada pemilu 2024, menantang mereka yang bilang film ini fitnah, dan ajakan menyikapi film ini dengan bijak agar rakyat tidak marah.

“Sebaran pengguna Twitter yang terlibat dalam percakapan cukup luas, meliputi Jawa, Sumatra, Sulawesi, Kaimantan, dan Papua,” tutupnya. (sumber: fajar)

Beri Komentar