Penjaga gedung markas PKS di Jl TB Simatupang, Jakarta menghalang-halangi upaya penegakkan hukum yang dilakukan KPK. Mereka menggembok gerbang dan mengusir penyidik KPK yang hendak menyita 5 mobil yang sudah disegel terkait Luthfi Hasan. Apa kata PKS?
“Saya belum bisa kontak yang di dalam, tapi orang sekretariat yang di luar juga nggak boleh masuk,” jelas Kepala Divisi Humas PKS Mardani saat dikonfirmasi, Selasa (7/5/2013).
Penyidik KPK mendatangi markas PKS pada pukul 13.00 WIB tadi. Mereka hendak membawa mobil Pajero Sport, Nissan Navara, Mitsubishi Grandis, Toyota Fortuner, Mazda CX 9. Tapi upaya itu gagal.
KPK berencana akan kembali melakukan penyitaan. KPK akan melibatkan penegak hukum lain untuk pengamanan. Kapan waktunya belum dipastikan, KPK masih akan melakukan koordinasi.
KPK membeberkan proses eksekusi penyitaan 5 mobil di markas PKS di Jl TB Simatupang, Jakarta. Upaya hukum yang dilakukan KPK gagal. Puluhan orang menghalangi proses eksekusi itu. Siapa mereka?
Berikut cerita kejadian versi petugas KPK :
“Jam 8 malam, Senin (6/5) tim penyidik berangkat ke sana, membawa terperiksa bernama Ahmad Zaky, untuk menunjukkan di mana mobil itu. Sampai di sana, sudah ditunjukkan surat sita, petugas di sana nggak mau, menghalang-halangi,” kata juru bicara KPK Johan Budi di KPK, Jl Rasuna Said, Kuningan, Jakarta, Selasa (7/5/2013).
Saat itu hanya ada 4 sampai 5 penyidik KPK. Di markas PKS sudah ada puluhan orang yang berjaga. Nah, saat surat penyitaan sudah ditunjukkan, tetap ditolak oleh mereka yang berjaga di gedung itu.
“Penyidik menunjukkan surat penyitaan, tapi ditolak oleh PKS. Ya sudah kita segel. Penjaga di sana tidak kooperatif dan tidak mengizinkan penyidik membawa mobil-mobil tersebut, maka dilakukanlah penyegelan,” jelas Johan.
Atas alasan keamanan, penyitaan tidak dilakukan, karena petugas tidak cukup. “Jumlah kita sedikit, cuma 4, di sana puluhan,” imbuh Johan.
Siang tadi, penyidik kembali ke markas PKS. Tapi, di sana kembali dihalang-halangi penjaga gedung PKS. Akhirnya, penyidik kembali mundur.
“Tadi siang tim penyidik tidak bisa masuk karena pintu gerbang depan dan belakang digembok. Demi keamanan, penyidik tidak memaksakan untuk melakukan penyitaan. Penyidik bersikap persuasif terkait urgentitas penyitaan tersebut. Mobil-mobil tersebut berkaitan dengan LHI,” jelas Johan. (detik/Dz)