“Bagaimana caranya kita bisa tahu jantung kita sehat atau tidak? Anda gak perlu sampai periksa EKG (Elektrokardiogram) atau datang untuk ngecek jantung kita sehat atau gak,” terang dia.
“Gampang sekali, dengan cara apa? Lihat waktu tidurnya bener apa gak, atau bisa tidur dengan baik gak. Kalau tidurnya gak bener, berarti ada yang gak beres dengan jantungnya. Itu yang pertama,” tegasnya.
Kemudian yang kedua, menurut Zaidul, kesehatan jantung bisa dilihat dari kebiasaan buang air besarnya. Jika sulit buang air besar, berarti ada yang tidak beres dengan jantungnya.
“Jadi banyak sekali tanda-tanda kalau orang ada gangguan di jantung. Termasuk seseorang sering berdebar-debar. Ketakutan. Itu juga salah satu yang menandakan masalah di jantung,” ungkap dia.
Prinsipnya menurut Zaidul, jika tubuh ingin sehat maka harus perbaiki jantung. Dan salah satu yang menyebabkan masalah pada organ jantung adalah makanan yang kita makan.
“Jantung bisa bermasalah sebenarnya karena produk makanan, terutama yang berhubungan dengan minyak-minyakan. Dan yang paling membahayakan sebenarnya minyak itu yang sudah mengalami oksidasi yang sudah berwarna hitam,” pungkasnya.
“Enak gak rasanya? Enak, ayam, bebek, digoreng pake itu enaknya pol. Tapi bikin masalah sebenarnya. Karena sudah mengalami oksidasi yang terlalu berlebihan,” sambung dia.
Lalu, apa solusinya? Zaidul menyarankan untuk mengganti minyaknya.
“Ganti saja minyaknya dengan minyak yang bermanfaat buat jantung tapi kandungannya beda. Yaitu apa, minyak-minyak yang mengandung lemak tak jenuh. Banyak contohnya, minyak biji anggur, minyak zaitun, atau virgin coconut oil (VCO),” imbuh dr. Zaidul Akbar.[viva]