Dr. Fahmi Zarkasyi: Istilah Islam “Toleran”, “Moderat”, dan “Radikal” Itu Bikinan Barat

Ya kesamaan tadi, kesamaannya dengan orang-orang Barat yang islamphobia, banyak itu. Saya bisa menyebutkan siapa orangnya di Barat yang memahami moderat dalam pengertian yang sangat radikal itu.

Menurut Anda, apakah penggunaan istilah-istilah yang dibahas tadi ada kepentingan pendonor (asing)?

Saya rasa memang ada karena bunyinya. Maknanya sih sama dengan apa yang diucapkan oleh orang-orang di Barat. Saya curiga bahwa itu sejalan dengan orang di luar Indonesia dan di luar Islam, bisa jadi dia jadi ke sana. Saya tidak bisa melacak. Yang pasti, itu ada kepentingan asingnya.

Jika ciri radikal dan intoleran itu sebagaimana digambarkan kelompok-kelompok anti Islam itu, berarti isi kandungan al-Qur’an itu intoleran?

Oh iya, itu indikasinya luas sekali. Pertama kali ajaran Islam itu sendiri ‘tidak toleran’. Misalnya, kita melarang orang Muslimah menikah dengan non-Muslim. Itu Qur’an itu. Dan itu ndak bisa ditawar. Tapi kemudian orang-orang ini mengatakan, ‘ah itu ndak ada masalah’, lho, berarti dia tidak toleran terhadap Islam.

Tidak ada dalam Islam yang namanya pria menikah dengan pria atau perempuan dengan perempuan. Bahkan dalam Islam itu dikutuk, dan dilaknat oleh Allah. Kita dilarang itu. Artinya Islam tidak toleran dengan hal itu. Tapi yang begini ini dianggap radikal dan intoleran. Jelas, lagi-lagi, mereka memusuhi Islam.

Artinya mereka secara tidak langsung menganggap isi al-Qur’an intoleran gitu ya?

Ya betul! Mereka ini secara definitif menurut saya adalah orang-orang yang sebenarnya anti Islam. Jadi tidak suka dengan ajaran Islam. Nah, kalau Islam ini dibenturkan dengan HAM, hal ini akan membenturkan sebuah peradaban yang besar. Dan itu tidak produktif, sama halnya, mereka sedang mencari gara-gara.