Dr. Fahmi Zarkasyi: Istilah Islam “Toleran”, “Moderat”, dan “Radikal” Itu Bikinan Barat

Beberapa pihak menggunakan definisi intoleran dan radikal, dengan ciri anti LGBT bahkan anti Ahok, bagaimana pendapat Anda?

Pertama, kriteria radikal dan ekstremis itu sangat sepihak. Dan itu juga terjadi dengan istilah moderat. Saya ikut mengkaji sejak tahun 2005 itu istilah moderat ini sudah dibajak orang kemana-mana. Sebagian orang mendefinisikan dengan sesuka hatinya makna moderat itu. Dan sudah tentu ini hasil dari definisi moderat itu pasti akan memunculkan makna radikal.

Seolah kalau tidak moderat dia pasti menjadi radikal. Nah, di antara ciri dari orang moderat (menurut orang-orang umumnya tidak suka dengan Islam itu), adalah, pertama, orang yang apabila agamanya dihina, dia tidak boleh marah. Kedua, orang taat menjalankan syariat (Islam, red) itu dianggap tidak moderat, karena syariat itu sendiri dianggap mengajarkan kekerasan. Dan banyak lagi definisi itu.

Bahkan ada yang mengatakan bahwa orang yang menganggap orang lain kafir itu tidak moderat. Nah, gejala ini tentu harus kita respons dengan definisi juga. Jadi definisi yang selama ini dipakai LSM dan kelompok-kelompok HAM ini adalah definisi yang sangat tidak akademis dan tidak bertanggung jawab. Itu sangat sepihak.

Kalau kita ingin membuat definisi kita dengan standar kita, tentu definisi dia itu adalah definisi radikal. Jadi ada orang yang mendefinisikan makna moderat itu secara radikal, dan ada orang yang mendefinisikan radikal itu secara radikal juga.

Artinya?

Jadi, bagaimana orang harus bertoleransi terhadap sesuatu yang oleh agamanya dilarang; Islam diminta toleransi jika saudaranya melakukan perzinaan, misalnya. Ini jelas suatu yang tidak bisa diterima oleh HAM sekalipun. Ndak bisa diterima. Itu bertentangan dengan juga hak masing-masing orang, kan.