Komisi VIII DPRRI minta agar komponen penerbangan dalam biaya penyelenggaraan ibadah haji diturunkan, mengingat harga
minyak dunia khusus Avtur yang menjadi bahan bakar pesawat mengalami penurunan.
"Kita mengetahui harga minyak didunia internasional sudah turun, maka sangat realistis apabila harga komponen
penerbangan haji turun. Kami berharap ongkosnya maksimal sekitar 1.500 dolar AS" kata Ketua Komisi VIII DPRRI Hazrul
Azwar usai usai rapat kerja Panja BPIH DPR, di Gedung DPRRI, Jakarta, Rabu (11/2).
Ia berharap, dengan turunnya komponen penerbangan haji, biaya penyelenggaran ibadah haji bisa diturunkan kembali
seperti pada tahun 2007. Biaya penyelenggaraan ibadah haji (ONH) pada tahun 2008 rata-rata naik sekitar 480 dollar
setiap embarkasi, akibat naiknnya harga minyak dunia.
Mengenai besaran penurunan komponen penerbangan haji, Hazrul mengatakan, akan dibahas lebih lanjut dengan pihak
maskapai penerbangan setelah Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Departemen Perhubungan menetapkan spesifikasi
pesawat yang layak digunakan oleh maskapai penerbangan.
"Setiap tahun Dirjen Perhubungan Udara mengeluarkan spesifikasi pesawat yang akan digunakan untuk penerbangan termasuk
usia pesawat yang rencananya dikeluarkan tanggal 15 Februari, disitulah mulai star awal menghitung komponen biaya
penerbangan," jelasnya.
Sementara itu, Direktur Pengelolaan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Sistem Informasi Haji Departemen Agama Abdul
Ghafur Djawahir menyatakan, apabila salah satu unsur dalam komponen pembiayaan haji mengalami penurunan, kemungkinan
BPIH bisa mengalami penurunan.
"Itu komitmen kita bersama dengan turunnya harga avtur, sebab dulu kenaikannya juga karena kenaikan harga avtur.
Kecuali harga avtur mendadak naik lagi, kami bersama DPR akan mendesak supaya ongkos penerbangan diturunkan sehingga
BPIH bisa turun," katanya.(novel)