Ketua DPR Agung Laksono nampaknya sudah mulai lelah dan pasrah soal calon Panglima TNI, karena sampai sekarang, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono belum mengirimkan nama-nama calonnya kepada DPR. Agung juga sudah tidak mau lagi mendesak-desak presiden mengenai masalah tersebut.
‘’Belum ada berita. Saya tidak mau mendesak lagi, maka kita tunggulah. Hanya tempo hari ketika ada pertemuan informal dengan presiden, beliau akan mengupayakan untuk mengirimkan nama calon itu sebelum masa reses berakhir tapi sampai sekarang belum ada,’’ ujar Agung Laksono kepada wartawan di Gedung DPR/MPR, Jakarta, Rabu (11/2).
Ditanya, kemungkinan ada desakan lagi kepada Presiden, ia menyatakan tidak akan lakukan itu. ‘’Tak ada, mungkin hanya sekedar menanyakan. Karena setahu saya, pergantian itu akan dilakukan setelah masalah Aceh selesai,’’ akunya.
Saat disinggung, bukankah masalah Aceh sudah selesai dan SBY berjanji menyampaikan nama calon Panglima setelah itu, Wakil Ketua Umum Golkar itu langsung menimpali, ‘’Nah itu dia, tunggu apa lagi? Biasanya dari Setneg kalau ada surat penting saya diberi tahu. Tapi sampai sekarang belum ada.’’
Di tempat terpisah, anggota Komisi I DPR dari Fraksi PAN Abdilah Toha masih menunggu pihak Istana segera mengirim calon nama Panglima TNI kepada DPR. Secara khusus ia mengingatkan agar presiden memperhatikan semangat UU TNI yakni posisi Panglima TNI dapat dijabat secara bergantian antarangkatan.
‘’Saya pikir empat calon Panglima TNI yang ada sudah memenuhi persyaratan. Kalau ditunda lagi akan mengganggu konsolidasi di tubuh TNI. Selama ini kita sudah maklum untuk menunggu selesainya masalah Aceh,’’ tegasnya.
Sebelumnya anggota Komisi I DPR dari Fraksi PKB Effendy Choirie mengatakan, sebetulnya dalam hati kecilnya, presiden SBY ingin Kasad Jenderal TNI Djoko Santoso yang jadi Panglima TNI, tetapi karena yang bersangkutan masih ewuh-pakewuh dengan seniornya yakni Jenderal Ryamizard Ryachudu, maka yang diangkat kemungkinan Kasau Marsekal Djoko Suyanto.
Menjawab pertanyaan apakah dirinya masih menjagokan Jenderal Ryamizard Ryachudu, bekas Wakil Ketua Komisi I DPR itu mengatakan, siapapun calon yang akan diajukan presiden, pihaknya tidak akan neko-neko. Dia tidak menyoal lagi siapa yang akan jadi Panglima TNI.
‘’Semuanya kita serahkan kepada presiden saja, siapa yang mau diajukan, silahkan saja. DPR tidak bisa berbuat apa-apa. Yang penting, calon itu diajukan ke DPR sebelum masa reses berakhir sehingga nama calon Panglima TNI bisa diumumkan dalam sidang paripurna DPR mendatang,’’ ujar dia.
Sementara dari Fraksi PDI-P tetap mengharapkan bekas Kasad Jenderal Ryamizard Ryachudu jadi Panglima TNI. Kata mereka, meskipun posisi itu hanya dijabat sebentar, tidak apa-apa alias tidak jadi masalah. (dina)