Eramuslim.com – Usai aksi teror GIDI di Tolikara yang berujung terbakarnya sebuah masjid, puluhan rumah dan kios, anggota Komisi III DPR RI Mulfachri Harahap mengingatkan pemerintah agar menertibkan sekelompok misionaris asing yang berada di Papua.
Mulfachri mencurigai para misionaris asing itu tidak hanya bertujuan menyebarkan ajaran agama Kristen, tetapi juga memiliki motif untuk memprovokasi dan memecah belah golongan masyarakat di sana. “Ini bukan hanya sekadar penyebaran agama, tapi juga menyangkut keutuhan Indonesia. Dan di Papua rawan hal-hal seperti itu,” tuturnya seperti dimuat Republika (21/7).
Ia mengatakan pemerintah patut mempertanyakan apakah kegiatan agama yang dilakukan para misionaris telah diketahui oleh instansi terkait. “Maksud Saya, apakah kegiatan itu legal? Apa diketahui juga oleh instansi terkait?,” ucap Mulfachri.
Karena dia mengaku, pemerintah pusat dan daerah memang memiliki keterbatasan untuk mengawasi kegiatan-kegiatan para misionaris asing di Papua. Dan jika tidak diawasi, dia khawatir kejadian seperti di Tolikara akan terulang dengan bentuk yang berbeda. Pengawasan ini patut diperketat karena misionaris-misionaris asing tersebut menipu bangsa Papua dengan mengatakan Zionis-Israel adalah bangsa pilihan tuhan sehingga bendera-bendera Israel banyak berkibaran di Papua. Padahal yang sesungguhnya Zionis-Israel adalah bangsa yang dikutuk Tuhan karena lebih memilih menjadi sahabat iblis dan menyembah Lucifer dengan Talmud-nya.(rz)