Pro kontra kehadiran parlemen Israel (Knesset) pada Inter Parliamentary Union (IPU) di Bali 29 April-4 Mei 2007 tak perlu dikhawatirkan. Pasalnya, dari pengalaman, biasanya delegasi Knesset tidak datang.
”Sampai hari ini belum ada konfirmasi dari Israel apakah akan datang atau, kita tunggu sampai H-1. Sebenarnya kita tak usah terlalu khawatir, karena kalau mengacu IPU pada 2000 lalu di Indonesia, Israel juga tidak datang, ” kata Ketua DPR Agung Laksono kepadawartawan di Gedung DPR/MPR, Jumat (20/4).
Agung menegaskan, Knesset datang atau tidak dalam sidang IPU, DPR tetap tidak akan memberi dukungan terhadap Israel. Ia menambahkan, DPR memang tidak bisa menolak kedatangan parlemen Israel, karena negara zionis itu juga anggota IPU diundang melalui Sekjen IPU.
Dijelaskannya, penolakan terhadap delegasi Israel tidak bisa diputuskan oleh DPR. Alasanya, Israel diundang dalam sidang IPU oleh Sekjen IPU yang berpusat di Jenewa. Sekjen IPU telah mengundang 148 negara anggota dan 7 asosiasi parlemen di dunia.
”Indonesia hanya sebagai tuan rumah, penunjukan Indonesia sebagai tuan rumah sebagai posisi tawar agar IPU tetap diselenggarakan di kawasan Asia Tenggara, ” papar dia.
Sedangkan tentang penolakan terhadap kehadiran parlemen AS dalam sidang IPU, Wakil Ketua Umum Partai Golkar itu menjelaskan bahwa AS memang tidak masuk dalam IPU. Namun dia tidak tahu apakah AS akan datang atau tidak. ”AS memang bukan anggota IPU, karena sudah keluar beberapa tahun silam, ” tandasnya. (dina)