Kendati reshuffle Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) makin dekat, namun belum ada kepastian menteri mana yang akan diganti dan siapa yang akan menggantikannya.
Di lingkungan DPR beredar kabar ada lima menteri yang akan diganti dengan wajah baru yaitu, Mendagri, Menhan, Menkeh dan HAM, Menteri BUMN, Menhub dan Mensesneg. Selain itu juga akan ada penambahan setruktur kementrian di Menlu dengan adanya wakil Menlu.
Menurut informasi yang berkembang di DPR, jabatan wakil Menlu itu akan ditempati Hamid Awaludin sekaligus sebagai penghargaan atas perannya dalam penyelesaian soal Aceh.
Di internal Fraksi Partai Golkar (FPG) beredar informasi, bahwa fraksi terbesar ini akan mendapat jatah dua kursi tambahan yaitu, satu kursi untuk menggantikan Hamid Awaludin dan kemungkinan satu kursi lagi yang akan diisi oleh Muladi. “Kita tidak tahu persisnya tunggu saja waktunya nanti, ” kilah Ketua FPG Andi Matalatta, Selasa (24/5).
Andi menolak menyebut nama-nama kader Golkar yang akan masuk ke kabinet. Tetapi menurut informasi selain Muladi, Andi Matalata merupakan salah satu kader yang akan masuk kabinet menggantikan posisi Hamid Awaludin.
Sementara Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar menyatakan pihaknya, menyerahkan semua proses penggantian kepada Presiden sebagai pemegang hak prerogatif. PKB tidak mau ikut campur soal itu termasuk bila tidak diikutkan dalam kabinet. “Diikutkan boleh, tidak pun tak soal, tapi apa berani SBY tidak mengikutkan PKB, ” ujar dia.
Ia menegaskan, posisi PKB akan tetap seperti sekarang. PKB akan mendukung kebijakan pemerintah bila itu bertujuan baik untuk kepentingan rakyat tetapi akan mengkritisi ketika bertentangan dengan kepentingan rakyat.
“Kita bukan pendukung pemerintah tetapi kebijakannya yang baik kita dukung, tetapi kita juga tidak akan menyatakan diri sebagai oposisi. Jadi posisi kita tidak berubah, ” tegasnya.
“Jadi intinya kita pasif, tidak akan minta si A, B atau C, ” sambung Muhaimin. (dina)