Eramuslim.com – Dua penyerang Muslim Tolikara dalam kasus aksi terorisme GIDI terhadap jamaah sholat Iedul Fitri di Tolikara beberapa waktu lalu adalah pelaku abal-abal alias bukan otaknya. Sampai sekarang, polisi masih belum berani menyentuh dan menangkap otaknya. Ini ditegaskan anggota Komisi III DPR RI Nasir Djamil kemarin (7/9). Nasir mengatakan, kalau kelompok Kristen radikal GIDI menuntut dua tersangka pelaku kerusuhan di Tolikara dibebaskan, berarti ada kemungkinan dua orang ini merupakan tersangka abal-abal.
“Mereka ini mungkin tersangka abal-abal sebab sampai saat ini otaknya belum ketemu. Apalagi GIDI menuntut mereka dibebaskan, jangan-jangan menurut mereka ini bukan aktor intelektualnya,” kata Nasir.
Menurut Nasir permintaan itu sangat disayangkan. Sampai hari ini kepolisian tak mampu menemukan siapa dalang sesungguhnya dalam insiden Tolikara. Meskipun mereka tersangka abal-abal, Nasir meminta jangan dilepaskan. Aktor intelektual sesungguhnya juga harus ditemukan dan ditangkap.
“Aparat penegak hukum tak boleh takut dengan ancaman-ancaman yang ada,” ujar Nasir. Dalam hal Tolikara, masyarakat juga heran kenapa Densus 88 dan BNPT terkesan takut mengusutnya.(yd)