Menteri Agama RI M. Maftuh Basyuni dalam Raker dengan Komisi VIII DPR RI di Gedung MPR/DPR RI, Jakarta, Rabu (21/6) malam akhirnya sepakat menurunkan Biaya Penyelenggraan Ibadah Haji (BPIH/ONH) yang semula rata-rata 200 dollar AS, menjadi 100 dollar AS.
“Kita akan melayani calon jamaah haji sebaik-baiknya dan tidak lagi membebani yang bukan menjadi tanggungjawab jamaah. Karena itu ditanggung oleh APBN 2007,”ujar Ketua Komisi VIII DPR RI H. Hasrul Azwar kepada wartawan di Gedung MPR/DPR RI Jakarta, Kamis (22/6).
Penurunan tersebut karena biaya tidak langsung (indirect cost) baik di Indonesia maupun di Saudi Arabia, seperti sewa kantor dan peralatannya, gaji petugas, sewa mobil transportasi dan sebagainya mulai musim haji 1427 H/2007 M ini ditanggung dari APBN, bukan dibebankan kepada jamaah haji.
Dengan demikian maka BPIH/ONH 2007 tersebut untuk Zona I sebesar 2.753 dollar AS (sebelumnya 2,833.04 dollar AS), Zona II 2.850 dollar AS (sebelumnya 2,934.04 dollar AS), dan Zona III 2.950 dollar AS (sebelumnya 3,055.24 dollar AS). Kini masing-masing zona ditambah Rp 888.000.
Sebelumnya, menurut anggota Komisi VIII DPR RI FKB KH. Fuad Anwar, kenaikan itu setiap zona rata-rata 200 dollar dan masing-masing ditambah Rp 830.000,-. dengan kurs Rp 9.300/dollar AS, kenaikan itu jadi Rp 1.860.000. Sehingga BPIH/ONH untuk Zona I sekitar Rp 27.176.900 Zona II Rp 28.116.200 dan Zona III Rp 29.241.500. Tapi dengan penurunan 100 dollar tersebut berarti ONH 2007 dengan kurs dollar AS Rp 9.300, berarti hanya naik sekitar Rp 900.000.
Dengan kurs dollar AS Rp 9.300/dollar AS maka BPIH/ONH untuk Zona I sekitar Rp 26.976.900,- Zona II Rp 27.816.200,- dan Zona III Rp 28.841.500,-. Dengan kenaikan rata-rata 100 dollar AS tersebut Depag RI dan Garuda Indonesia kata KH. Fuad Anwar berjanji akan meningkatkan pelayanan yang lebih baik. Misalnya soal pemondokan yang akan lebih dekat dengan Masjidil Haram Makkah dan Madinah, dan lebih layak dibanding tahun lalu sehingga yang semula harganya 1.545 real, naik menjadi 2.000 real.
Masalah haji yang belum selesai tinggal seragam haji. Depag RI ngotot seragam haji berwarna biru telur asin, sedangkan Komisi VIII DPR RI, sambung KH. Fuad Anwar, menyarankan agar mencari warna lain, karena warna itu sulit dicari di pasar murah. Sehingga akan menyulitkan Kelompok Penyelnggara Ibadah Haji (KBIH) atau ONH Plus. “Kalau pun Depag RI berjanji akan langsung pesan ke pabriknya, khawatir harganya mahal dan membebani jamaah,” imbuh dia. (dina)