Tim pengawas penyelenggaraan haji DPR akan segera menyelesaikan evaluasi pelaksanaan ibadah haji tahun 2007, fokus pembahasan masih terkait dengan masalah pemondokan dan katering bagi jamaah haji.
"Masih ada beberapa hal yang menjadi sorotan utama, khususnya pemondokan dan katering, " kata Ketua Komisi VIII DPR Hasrul Azwar, di Gedung DPR, Jakarta, Rabu(2/1).
Menurutnya, keluhan jamaah tentang pemondokan yang letaknya masih cukup jauh dari Masjidil Haram itu, masih harus dipikirkan cara menyiasatinya, karena mungkin harga sewanya naik, dan dana yang dimiliki terbatas.
Mengenai katering haji tahun 2007 yang menggunakan cara prasmana, Hasrul menyatakan, hal itu juga perlu ditinjau kembali, apakah memang telah berjalan dengan baik.
"Apa benar itu yang terbaik. Segi positifnya, jamaah bisa melihat menu dengan transparaan. Masalahnya, waktu antre yang diperlukan sangat panjang, menghabiskan waktu untuk ibadah, "ujarnya.
Hasrul mengakui, berdasarkan fakta pada pelaksanaan ibadah haji kali ini jamaah haji tidak kelaparan, meski demikian ia belum bersedia menilai kinerja pelaksana haji yang dalam hal ini dilakukan oleh pemerintah.
Sebelumnya, Menteri Agama M. Maftuh Basyuni menyatakan penyelenggaraan haji Indonesia 2007 secara keseluruhan telah sukses, bahkan penyelenggaraan haji 2007 adalah yang paling sukses dalam 16 tahun terakhir.
"Secara umum, waktu kami diterima Menteri Haji Arab Saudi, beliau menyatakan kegembiraannya. Tahun ini tersukses dalam 16 tahun terakhir. Khusus untuk Indonesia, sangat terasa sekali perbedaannya dibanding tahun lalu, " kata Amirul Haj setibanya dari Arab Saudi di Terminal I VIP Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng, Selasa kemarin.
Melihat suksesnya penerapan sistem prasmanan, Departemen Agama akan terus menerapkan sistem tersebut. Sedangkan, untuk pemondokan pemerintah mengupayakan terus perbaikan, salah satunya dengan membuat nota kesepahaman dengan pengusaha Arab Saudi. (novel/mch)