Ketua DPR Agung Laksono menyatakan, sekitar 1. 600 anggota parlemen dari 122 negara dipastikan hadir di Bali pada 29 April-4 Mei 2007 untuk mengikuti sidang Inter Parlemen Dunia (Inter Parliamentary Union/IPU) ke-116. Sedangkan, parlemen Israel (Knesset) sampai hari ini belum dapat dipastikan kehadirannya dalam sidang itu.
Dijelaskannya, kerja sama antar parlemen yang tergabung dalam organisasi IPU dapat memperkuat proses demokratisasi di negara-negara yang sedang membangun. DPR juga dapat mengambil manfaat dari kerja sama dalam program-program IPU.
"Posisi tawar parlemen yang semakin kuat di depan eksekutif juga terjadi dalam konteks politik Indonesia, "ujar Agung di Gedung DPR/MPR Jakarta, Rabu (25/4)
Menurutnya, beberapa materi penting seperti perubahan iklim, masalah Timur Tengah, dan pernguatan demokrasi akan dibahas dalam Sidang IPU di Bali.
Terkait dengan hal itu, Agung mengajak masyarakat Indonesia mendukung penyelenggaraan sidang IPU dengan menjaga keamanan. Kesempatan menjadi tuan rumah bagi Indonesia merupakan kesempatan yang langka mengingat IPU beranggotakan 148 negara.
Ketua Badan Kerjasama Antar Parlemen DPR Abdillah Toha menjelaskan, delegasi DPR dalam Sidang IPU akan mengajukan rancangan solusi mengenai pemanasan global dan masalah Timur Tengah.
"Mungkin masalah Timur Tengah yang akan diprioritaskan karena dampak dari masalah ini juga cukup besar. Jika AS menyerang Iran, harga minyak bisa 100 dolar AS per barel. Ini jadi masalah besar, " ujar dia. (dina)