Eramuslim.com – Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tidak pantas menjadi pemimpin di Indonesia. Bukan karena Ahok non Muslim dan keturunan Cina, tapi karena karakter Ahok tidak cocok untuk menjadi pemimpin di Indonesia yang berdasarkan nilai-nilai Pancasila.
Penegasan itu disampaikan yang juga dan juga Waketum DPP Pemuda Pancasila, Sakhyan Asmara (25/10). Menurut Sakhyan, karakter bangsa Indonesia itu sopan, santun, ramah, menghormati orang tua, membela rakyat kecil, menghormati kepercayaan orang lain, hidup berdampingan secara damai, tidak kasar, menjunjung azas keadilan. Ini hanya sebagian dari ciri kepribadian Bangsa Indonesia.
“Tapi menurut saya, semua itu tidak dimiliki Ahok. Seperti yang sering kita lihat di media massa dan di media sosial, Ahok itu menunjukkan sikap kurang sopan, suka marah-marah, menunjuk-nunjuk orang tidak perduli teman atau orang tua, apalagi kepada anak buah,” ungkap Sakhyan.
Penyandang gelar doktor Kebijakan Publik Universitas Indonesia ini juga menilai, Ahok kasar, kurang hormat kepada orang tua, seringkali menyebut orang tua dengan kata kata “lu atau kamu”. “Menurut kultur orang Indonesia tidak patut, mungkin menurut orang China tidak masalah, tetapi kita ini orang Indonesia, bukan orang China,” tegas Sakhyan.
Sakhyan menegaskan, sikap Ahok yang tidak adil tidak mendukung suasana kedamaian, dan justru menimbulkan kebencian.
“Orang kaya dilindungi, orang miskin digusur; tidak menghormati kepercayaan orang lain (kasus penistaan terhadap ajaran agama Islam); tidak membela rakyat kecil, dan banyak lagi sikap Ahok yang menurut saya tidak cocok dengan karakter orang Indonesia seperti yang diisyaratkan di dalam nilai-nilai Pancasila,” jelas Sakhyan.(jk/intljn)