DPP Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) mengirim delegasinya secara marathon selama tujuh hari, ke kantor kedutaan besar negara-negara Timur Tengah di Indonesia, guna menyampaikan sikap tegas terhadap segala bentuk serangan yang dilakukan Israel terhadap Palestina dan Libanon.
Aksi Solidaritas terhadap Palestina-Libanon dan pengiriman delegasi untuk hari pertama dilakukan ke kantor Kedubes Libanon dan Suriah di Kawasan Mega Kuningan, dan kantor Kedubes Yordania di Kawasan Pusat Bisnis Sudirman.
Ketua Lajnah Tsaqafiah DPP HTI Rahmat S. Labib, menegaskan umat Islam khususnya negara-negara Arab sebaiknya bersatu untuk menghentikan agresi Israel terhadap Libanon dan Palestina.
"Kunci kelemahan saat ini adalah karena umat Islam tidak bersatu, sehingga mudah diadu domba dan diperangi satu persatu, bahkan kalau dibiarkan negara Islam bisa dibumihanguskan," tegasnya di sela-sela aksi di Depan Gedung Artha Graha, Jakarta, Senin (17/7).
Lebih lanjut Ia menyatakan, tindakan yang dilakukan Israel merampas tanah milik umat Islam dan memerangi umat Islam merupakan bukti nyata bahwa sebenarnya Israel adalah teroris yang sejati.
Mengenai hasil pertemuannya dengan Kedubes Libanon Hassan Muslimani, Ia menjelaskan pihak Libanon menanggapi positif dan bersyukur terhadap dukungan moral yang diberikan oleh Indonesia, namun diharapkan dukungan itu tidak hanya dalam bentuk kata-kata, harus diwujudkan secara konkrit.
"Pembelaan Indonesia tidak cukup dengan kutukan dan kata-kata saja, tetapi yang dibutuhkan langkah nyata," tandasnya.
Dalam pertemuannya dengan perwakilan Kedubes Suriah, Khaldoun Abou al-Zahab, Rahmat menyatakan, pihaknya mempertanyakan sikap pemerintah Suriah yang tidak peduli terhadap agresi Israel ke Palestina.
"Kita mempertanyakan sikap mereka yang tidak peduli, sekarang serangan memang baru terjadi di Palestina dan Libanon, tidak tertutup kemungkinan mereka akan diserang oleh Israel yang arogan," ujarnya.
Aksi Solidaritas ini akan berlangsung sampai tanggal 26 Juli 2006, untuk besok (Selasa, 18/7) delegasi akan mendatangi Kantor Kedutaan Besar Palestina, Mesir dan Iran, Qatar, Uni Emirat Arab, dan Sudan. (novel)